Harga Emas Menguat, Jelang Rilis Data NFP AS

Harga emas naik dalam perdagangan awal Eropa pada hari Jumat karena dolar melemah menjelang data tenaga kerja AS, meskipun kenaikannya terbatas seiring China mengisyaratkan potensi pembicaraan dagang dengan pemerintahan Presiden Donald Trump.

Logam mulia ini mengalami penurunan tajam berturut-turut dalam tiga hari terakhir di tengah tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan, memposisikannya untuk turun 2% dalam seminggu.

Saat berita ini ditulis Pukul 13.40 WIB, Spot Gold naik 0,5% ke $3.255,00 per ons.

China pada hari Jumat mengatakan sedang mengevaluasi kemungkinan pembicaraan dagang dengan AS, menyatakan bahwa setiap dialog harus didasarkan pada ketulusan dan penghapusan tarif sepihak.

China menambahkan bahwa jika AS ingin berbicara, mereka harus menunjukkan ketulusan dan membatalkan tarif sepihak.

Pemerintahan Trump juga telah menghubungi China untuk memulai pembicaraan dagang, demikian dilaporkan oleh media berafiliasi negara China sehari sebelumnya.

Sentimen seputar perang dagang telah membaik minggu ini, dibantu oleh Presiden AS Donald Trump yang menandatangani dua perintah pada hari Selasa untuk mengurangi dampak tarif otomotif.

Hal ini menyebabkan peningkatan selera risiko dan mengurangi permintaan aset safe-haven seperti emas. Harga emas menurun selama seminggu setelah baru-baru ini mencapai rekor tertinggi di tengah ketidakpastian global yang meningkat.

US Dollar Index turun 0,2% dalam perdagangan Asia pada hari Jumat, membuat emas lebih murah bagi pembeli asing.

Di antara logam mulia lainnya, Silver Futures naik 1,4% ke $32,625 per ons, sementara Platinum Futures naik 0,9% ke $982,35 per ons.

Investor kini menantikan laporan bulanan non-farm payrolls AS yang akan dirilis pada hari Jumat, untuk mengukur prospek suku bunga Federal Reserve.

Data gross domestic product yang dirilis sebelumnya minggu ini menunjukkan ekonomi AS secara tak terduga mengalami kontraksi pada kuartal pertama.


sumber : investing