Harga Emas Menguat di Tengah Ketidakpastian Penutupan Pemerintah AS

Harga emas dunia menguat pada Jumat (7/11/2025), seiring pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian akibat shutdown pemerintah yang berkepanjangan. Di sisi lain, indeks-indeks saham di Wall Street bersiap menutup pekan ini dengan penurunan tajam.

Dikutip dari Reuters, harga emas spot ditutup naik 0,6% ke posisi US$ 4.003,84 per ons.

Pasar saham yang didominasi saham teknologi bersiap mencatat penurunan mingguan terbesar dalam tujuh bulan terakhir, karena investor mulai ragu terhadap keberlanjutan reli saham-saham berbasis kecerdasan buatan (AI).

Indeks dolar AS melemah, membuat harga emas yang berdenominasi dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain. “Secara teknikal, pergerakan harga terbaru menunjukkan bahwa emas dan perak kemungkinan sedang membentuk level support baru,” ujar analis senior di Kitco Metals Jim Wyckoff.

Emas dikenal sebagai aset lindung nilai di masa ketidakpastian, dan karena tidak memberikan imbal hasil, logam mulia ini cenderung diuntungkan saat suku bunga rendah.

Keterlambatan rilis data ketenagakerjaan AS akibat shutdown membuat pelaku pasar mengacu pada data sektor swasta, yang menunjukkan adanya penurunan jumlah tenaga kerja pada Oktober. Kondisi ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga lagi pada Desember.

Menurut alat CME FedWatch, pasar kini memperkirakan peluang sebesar 66% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin bulan depan.

Sementara itu, China dikabarkan tengah merancang sistem perizinan baru untuk ekspor logam tanah jarang (rare earth) yang bisa mempercepat pengiriman, meskipun belum sepenuhnya mencabut pembatasan seperti yang diharapkan Washington.

“Meski ketegangan perdagangan tampak sedikit mereda, konflik belum benar-benar selesai. Karena itu, permintaan emas sebagai aset safe haven kemungkinan akan tetap kuat,” tulis Commerzbank dalam catatannya.

Di India, permintaan emas fisik masih lemah karena volatilitas harga membuat pembeli menahan diri. Para pedagang bahkan menawarkan diskon besar untuk menarik minat pasar.


sumber : investor.id