Harga Emas Melonjak Tajam, Cetak Rekor Tertinggi Kembali

Harga emas melonjak tajam pada Kamis (27/3/2025), menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) ke-17 di 2025. Hal itu seiring meningkatnya permintaan aset safe haven akibat ketegangan perdagangan global yang dipicu oleh kebijakan tarif baru Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari CNBC internasional, pasar saham global juga mengalami tekanan setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru untuk impor kendaraan.
Harga emas di pasar spot naik 1,1% dan ditutup di level US$ 3.056,37 per ons, setelah sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 3.059,55 per ons. Sepanjang tahun ini, harga emas telah mencatatkan 17 rekor tertinggi.
“Sepertinya kita akan segera melihat harga emas berjangka mencapai US$3.100, dengan katalis utama adalah aksi beli aset safe haven yang didorong oleh ketidakpastian terkait kebijakan tarif Trump,” ujar analis senior di RJO Futures Bob Haberkorn.
Sejumlah pemerintah, termasuk Kanada dan Prancis, mengancam akan melakukan tindakan balasan setelah Trump mengumumkan tarif impor kendaraan sebesar 25%. Tarif ini dijadwalkan mulai berlaku sehari setelah pengumuman kebijakan tarif balasan yang ditujukan kepada negara-negara yang dianggap berkontribusi terhadap defisit perdagangan AS.
Selain ketegangan perdagangan, harga emas juga mendapat dorongan dari arus masuk kuat ke bank sentral dan permintaan Exchange-Traded Fund (ETF). “Permintaan dari bank sentral dan ETF tetap kuat, memberikan dukungan bagi harga emas,” kata kepala strategi pasar di Blue Line Futures Phillip Streible.
Kini, investor menantikan data Personal Consumption Expenditures (PCE) AS yang akan dirilis pada Jumat (29/3/2025) untuk menilai prospek pemangkasan suku bunga The Fed lebih lanjut. Setelah The Fed memutuskan mempertahankan suku bunga acuannya pekan lalu.
Emas secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik serta cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah.
Goldman Sachs pada Rabu (26/3/2025) menaikkan proyeksi harga emas akhir 2025 menjadi US$ 3.300 per ons dari sebelumnya US$ 3.100, dengan alasan meningkatnya arus masuk ETF yang lebih kuat dari perkiraan dan permintaan bank sentral yang berkelanjutan.
Di pasar logam lainnya, harga perak spot naik 1,8% menjadi US$ 34,30 per ons setelah mencapai level tertinggi sejak Oktober 2024. Sementara itu, harga platinum naik 0,7% menjadi US$ 981,60 per ons, dan palladium bertambah 0,7% ke US$ 974,85 per ons.
sumber : investor.id