Harga Emas Melonjak, Sentuh Level Tertinggi Tiga Pekan

Harga emas melonjak lebih dari 2% pada Senin (2/6/2025), menyentuh level tertinggi dalam lebih dari tiga pekan. Kenaikan ini didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS), ketegangan geopolitik yang meningkat, serta ketidakpastian ekonomi global yang memicu lonjakan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.

Harga emas spot melonjak 2,8% dan ditutup menjadi US$ 3.381,56 per ons.

Dikutip dari CNBC internasional, pelemahan dolar AS, yang turun 0,5% terhadap sekeranjang mata uang utama, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga turut mendukung lonjakan harga logam mulia tersebut.

Di sisi lain, bursa saham global ikut tertekan akibat memanasnya ketegangan dagang antara AS dan China. Para investor juga tengah bersiap menghadapi minggu yang padat dengan data ekonomi dan dinamika politik, termasuk laporan penting ketenagakerjaan AS serta keputusan suku bunga dari Bank Sentral Eropa yang diprediksi akan memangkas suku bunga.

“Ancaman tarif terbaru pada Jumat (30/5/2025) lalu, termasuk rencana menggandakan tarif baja dan aluminium menjadi 50%, serta serangan Ukraina ke wilayah Rusia pada akhir pekan, memperbesar risiko geopolitik dan meningkatkan sentimen risk off di pasar,” ujar Wakil Presiden sekaligus analis senior logam di Zaner Metals Peter Grant.

Ketegangan antara Washington dan Beijing kembali mencuat setelah Presiden AS Donald Trump menuduh China melanggar kesepakatan bersama terkait pengurangan tarif dan pembatasan perdagangan untuk mineral-mineral penting.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga memberikan sinyal kemungkinan adanya pembicaraan antara Presiden Trump dan Presiden China Xi Jinping dalam waktu dekat guna meredakan ketegangan dagang.

Para pelaku pasar saat ini juga menanti pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell dan sejumlah pejabat lainnya untuk mencari petunjuk arah kebijakan suku bunga AS selanjutnya. Emas umumnya diuntungkan saat suku bunga rendah dan saat terjadi gejolak geopolitik.

Analis pasar Fawad Razaqzada dari City Index dan FOREX.com mengatakan, di tengah kekhawatiran perang dagang baru, ketidakpastian fiskal, dan isu plafon utang AS, situasi saat ini sangat mendukung volatilitas pasar. “Untuk prospek emas, kondisi risk off dan ketidakpastian fiskal ini menjadi kombinasi yang sangat mendukung,” katanya.

Tak hanya emas, harga perak spot juga meroket 4,7% ke US$ 34,54 per ons, level tertingginya sejak 23 Oktober 2024 dan menjadi yang tertinggi dalam lebih dari tujuh bulan terakhir. Platinum naik 0,6% menjadi US$ 1.062,10 per ons, sedangkan palladium menguat 1,8% ke US$988,19 per ons.


sumber : investor.id