Harga Emas Melonjak ke Level Tertinggi Dua Pekan

Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam dua pekan terakhir pada Kamis (23/5/2025). Hal itu seiring meningkatnya kekhawatiran investor terhadap melonjaknya utang pemerintah dan lemahnya permintaan obligasi AS tenor 20 tahun. Kondisi ini memperkuat minat terhadap emas sebagai aset safe haven.
Harga emas hari ini terlihat naik 0,62% menjadi US$ 3.331,5 per ons saat berita ini ditulis Pukul 13.20 WIB, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 9 Mei 2025.
Dikutip dari Reuters, penguatan emas turut ditopang oleh pelemahan dolar AS yang berada di dekat level terendah dua pekan. Melemahnya dolar membuat harga emas yang dihargai dalam mata uang tersebut menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang asing, sehingga meningkatkan daya tarik emas.
“Pembalikan tren bullish emas saat ini didorong oleh pelemahan dolar AS serta kekhawatiran akan risiko stagflasi di ekonomi AS,” ujar analis pasar senior OANDA untuk kawasan Asia Pasifik Kelvin Wong.
Di sisi lain, Komite Aturan DPR AS yang kini dikuasai Partai Republik, pada Rabu waktu setempat menyetujui untuk membawa rancangan undang-undang pemotongan pajak dan peningkatan belanja pemerintahan Presiden Donald Trump ke pemungutan suara di parlemen.
Namun, pasar obligasi AS menunjukkan tanda-tanda tekanan. Penjualan obligasi pemerintah AS bertenor 20 tahun senilai US$ 16 miliar pada Rabu lalu mencatat permintaan yang lemah.
Hal ini turut menekan pergerakan dolar dan pasar saham Wall Street, yang sebelumnya sudah dilanda kecemasan setelah Moody’s memangkas peringkat kredit AS pada pekan lalu.
Dalam situasi ketidakpastian ekonomi maupun geopolitik, emas kerap dipilih sebagai instrumen lindung nilai yang relatif aman dan cenderung menguat di tengah lingkungan suku bunga rendah.
Di panggung geopolitik, perundingan nuklir putaran kelima antara Iran dan AS dijadwalkan berlangsung di Roma pada 23 Mei 2025 mendatang, menurut pernyataan Menteri Luar Negeri Oman, Rabu (21/5/2025).
Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan. Perak naik 0,5% menjadi US$ 33,54 per ons dan platinum menguat tipis 0,1% menjadi US$ 1.077,33. Sementara palladium terkoreksi 0,6% ke posisi US$ 1.031,46 per ons.
sumber : investor.id