Harga Emas Melonjak, Didorong Meningkatnya Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Harga emas melonjak lebih dari 1% pada perdagangan Senin (24/11/2025). Penguatan itu didorong meningkatnya ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga bulan depan.
Dikutip dari Reuters, pelaku pasar juga menantikan rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang sempat tertunda akibat shutdown pemerintahan.
Harga emas spot naik 1,58% dan ditutup di US$ 4.134,58 per ons.
Head of Commodity Strategies TD Securities Bart Melek mengatakan, pasar semakin yakin bahwa The Fed berada di jalur untuk melakukan pemangkasan suku bunga pada Desember mendatang.
Keyakinan ini semakin kuat setelah Presiden The Fed New York John Williams menyebut, suku bunga dapat turun ‘dalam waktu dekat’ tanpa mengganggu target inflasi, sekaligus membantu menjaga kondisi pasar tenaga kerja.
Alat pemantau FedWatch CME menunjukkan peluang pemangkasan suku bunga bulan depan telah mencapai 79%.
Sebagai aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset), emas biasanya berkinerja lebih baik ketika suku bunga rendah dan saat terjadi ketidakpastian ekonomi maupun geopolitik.
“Kami menunggu data ekonomi AS yang kemungkinan menunjukkan pelemahan. Inflasi tampaknya tidak terlalu tinggi, dan semua itu mendukung kenaikan harga emas,” tambah Melek.
Para investor kini menantikan sejumlah data penting yang tertunda akibat penutupan pemerintahan AS, seperti penjualan ritel, klaim tunjangan pengangguran, dan indeks harga produsen yang dijadwalkan rilis pekan ini.
Di sisi lain, AS dan Ukraina pada Senin kembali melanjutkan pembahasan untuk merumuskan rencana penyelesaian konflik dengan Rusia, setelah sepakat merevisi proposal awal yang dinilai terlalu menguntungkan Moskow.
Analis StoneX Rhona O’Connell menilai, fokus pasar masih akan berkutat pada perdebatan kebijakan The Fed dan dinamika geopolitik, khususnya terkait Ukraina. “Harga emas masih berpotensi menguat, namun kami perkirakan tetap bergerak dalam kisaran US$ 4.000–4.100,” ujarnya.
sumber : investor.id
