Harga Emas Melesat di Tengah Kekhawatiran Geopolitik dan Inflasi AS
Harga emas melesat pada Kamis (26/12/2024), didorong oleh permintaan safe haven di tengah volume perdagangan yang rendah pasca-libur Natal. Saat ini, pasar tengah menunggu sinyal terkait ekonomi Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Donald Trump serta strategi suku bunga The Fed pada 2025.
Dikutip dari CNBC internasional, harga emas spot naik 0,8% menjadi US$ 2.638,94 per ons.
“Sebagian dari kenaikan harga emas ini dipengaruhi oleh situasi di Ukraina, di mana Rusia menyerang sistem kelistrikan Ukraina,” ujar ahli strategi pasar senior di RJO Futures Daniel Pavilonis.
Presiden Joe Biden pada Rabu (25/12/2024) menyatakan, telah meminta Departemen Pertahanan AS untuk melanjutkan pengiriman senjata ke Ukraina setelah mengecam serangan Rusia pada Hari Natal terhadap kota-kota di Ukraina dan sistem energinya.
“Bank sentral akan terus membeli emas, dan dengan inflasi yang terus berlanjut, permintaan emas dari sisi ritel juga mungkin meningkat,” tambah Pavilonis seraya memperkirakan harga emas dapat menembus US$ 3.000 pada tahun depan.
Sebagai aset lindung nilai terhadap gejolak geopolitik dan inflasi, emas tetap menarik perhatian. Namun, suku bunga yang lebih tinggi dapat mengurangi daya tarik emas karena tidak memberikan imbal hasil. Sepanjang tahun ini, harga emas telah mencatat kenaikan sebesar 28% dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 2.790,13 pada 31 Oktober 2024.
Direktur Kedia Commodities di Mumbai Ajay Kedia menyatakan, tahun depan akan menjadi periode yang sangat fluktuatif bagi emas. “Paruh pertama akan positif dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, sedangkan paruh kedua mungkin akan diwarnai aksi ambil untung,” ujarnya.
Saat Trump bersiap kembali ke Gedung Putih pada Januari, pasar akan memantau data ekonomi AS secara ketat untuk memahami bagaimana The Fed akan menghadapi tekanan inflasi yang diperkirakan muncul dari kebijakan pemerintahannya, termasuk tarif, deregulasi, dan reformasi pajak.
Setelah memangkas suku bunga secara agresif pada September dan November tahun ini, The Fed melanjutkan pemangkasan di Desember tetapi mengindikasikan pengurangan lebih sedikit pada 2025.
Selain emas, harga perak spot juga naik 0,8% menjadi US$ 29,84 per ons. Sedangkan platinum turun 0,6% ke US$ 938,25 per ons dan paladium merosot 2,6% menjadi US$ 929,04 per ons.
sumber : investor.id