Harga Emas Melemah Setelah Melonjak di Hari Sebelumnya

Harga emas dunia naik lebih dari 1% pada Kamis (15/5/2025). Hal itu didorong oleh pelemahan dolar dan data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan.

Selain itu, absennya Presiden Rusia Vladimir Putin dalam perundingan damai turut memicu aksi beli aset safe haven oleh investor.

Dikutip dari Reuters, harga emas di pasar spot naik 1,3% dan ditutup di level US$ 3.239,60 per ons, setelah sebelumnya sempat menyentuh titik terendah dalam lebih dari sebulan.

Adapun saat berita ini ditulis Pukul 13.30 WIB di hari Jumat, harga emas dunia ada di level US$ 3.220,15 per ons, berdasarkan data Trading Economics.

Di sisi lain, The Economic Times melaporkan bahwa dengan melihat lebih jauh ke depan, perkiraan harga emas memang bervariasi tetapi sebagian besar tetap optimis.

Goldman Sachs yakin emas dapat mencapai US$ 3.700 per ons pada akhir tahun, dengan potensi lonjakan hingga US$ 4.500 jika risiko global meningkat—seperti resesi atau ketegangan perdagangan yang baru.

Sedangkan, jajak pendapat Reuters menunjukkan rata-rata yang lebih moderat sebesar US$ 3.065 per ons untuk tahun 2025, dengan analis mencatat ketidakpastian seputar dolar AS dan kondisi perdagangan global sebagai faktor utama.

Sementara itu, CoinCodex memperkirakan penurunan jangka pendek ke sekitar US$ 3.110 pada pertengahan Juni 2025, tetapi melihat pemulihan di akhir tahun, mungkin mencapai US$ 3.925—tergantung pada bagaimana ekonomi dan bank sentral menanggapi inflasi.

Menurut EBC Financial Group, mengawasi inflasi global, pergerakan bank sentral, dan suku bunga adalah kuncinya. Investor juga disarankan untuk mendiversifikasi portofolio mereka dan tidak hanya bergantung pada emas atau aset tunggal mana pun. Pasar emas pada tahun 2025 bukannya tanpa risiko—tetapi masih memiliki peluang bagi mereka yang terus mendapatkan informasi.


sumber : investor.id