Harga Emas Melemah Imbas Tingginya Imbal Hasil Obligasi AS

Harga emas melorot pada Jumat (27/12/2024). Hal itu imbas tingginya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS), yang mengurangi daya tarik logam mulia tanpa imbal hasil.

Dikutip dari CNBC internasional, perdagangan pekan ini juga berlangsung tipis karena liburan, sementara pasar terus memantau kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih dan dampak kebijakan inflasinya terhadap proyeksi The Fed pada 2025.

Harga emas di pasar spot ditutup turun 0,45% menjadi US$ 2.615,39 per ons.

“Imbal hasil obligasi sedikit lebih tinggi saat ini, dan emas akan terus berada di bawah tekanan hingga penghujung hari. Apalagi pasar masih tipis karena liburan,” ujar analis senior di RJO Futures Bob Haberkorn.

Indeks dolar AS menguat untuk pekan keempat berturut-turut, sehingga mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara itu, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mendekati level tertingginya sejak 2 Mei, yang tercatat pada Kamis.

Sepanjang 2024, harga emas telah melonjak 28%, dengan rekor tertinggi US$ 2.790,13 per ons pada 31 Oktober 2024. Kenaikan ini didorong oleh siklus pelonggaran suku bunga The Fed dan meningkatnya ketegangan global.

Meski demikian, para analis tetap optimistis terhadap prospek emas pada 2025, meskipun The Fed memproyeksikan pemangkasan suku bunga yang lebih sedikit.

Para analis percaya bahwa ketegangan geopolitik global akan tetap tinggi, bank sentral akan terus membeli emas dalam jumlah besar, dan ketidakpastian politik akan berlanjut seiring kembalinya Trump ke Gedung Putih pada Januari mendatang.

Rencana Trump untuk menerapkan tarif dan kebijakan perdagangan proteksionis diperkirakan akan memicu potensi perang dagang, yang dapat meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.

“Dengan pembelian emas oleh bank sentral, saya bisa melihat harga emas menembus US$ 3.000 pada musim panas tahun depan, jika tren kenaikan ini terus berlanjut,” tambah Haberkorn.

Emas biasanya bersinar di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik serta di lingkungan suku bunga yang lebih rendah.

Tidak hanya harga emas, logam mulia lainnya juga mengalami pelemahan, yaitu harga perak spot turun 1,6% menjadi US$ 29,32 per ons, platinum melemah 2,2% ke US$ 915,20, dan palladium turun 1,3% menjadi US$ 912,99.


sumber : investor.id