Harga Emas Melemah, di Tengah Redanya Ketegangan Geopolitik

Harga emas dunia melemah pada perdagangan Senin (11/8/2025). Di tengah meredanya ketegangan geopolitik yang mengurangi permintaan aset safe haven. Pasar kini mengalihkan fokus pada rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan menjadi petunjuk arah kebijakan suku bunga The Fed.

Dikutip dari Reuters, harga emas hari ini terlihat melemah 0,7% menjadi US$ 3.369,76 per ons pada saat berita ini ditulis Pukul 13.30 WIB. Setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 23 Juli 2025 pada perdagangan Jumat lalu.

Analis senior City Index Matt Simpson mengatakan, penurunan harga emas dipicu oleh meredanya tensi terkait perang Ukraina.”Pernyataan Presiden AS Donald Trump yang akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada 15 Agustus 2025 untuk membahas penghentian perang membuat emas tertekan,” ujarnya.

Fokus pasar pekan ini tertuju pada data inflasi konsumen (CPI) AS bulan Juli yang dirilis Selasa. Analis memperkirakan dampak tarif impor akan mendorong inflasi inti naik 0,3% menjadi laju tahunan 3,0%, menjauh dari target 2% The Fed.

“Jika inflasi mencatat hasil panas, dolar AS bisa menguat dan membatasi kenaikan harga emas. Namun, saya perkirakan harga emas tetap mendapat dukungan karena investor memanfaatkan harga diskon,” tambah Simpson.

Laporan ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan pekan lalu meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September. Pasar kini memperkirakan peluang 90% untuk penurunan suku bunga bulan depan, dengan setidaknya satu kali pemangkasan tambahan hingga akhir tahun.

Emas non yielding umumnya diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah.

Selain inflasi, investor juga memantau perkembangan negosiasi dagang AS-China menjelang tenggat 12 Agustus 2025 yang ditetapkan Trump.

Sementara itu, data terbaru menunjukkan spekulan di COMEX meningkatkan posisi beli bersih emas sebanyak 18.965 kontrak menjadi total 161.811 pada pekan yang berakhir 5 Agustus.

Di logam mulia lainnya, perak spot turun 0,8% ke US$ 38,02 per ons, platinum melemah 0,9% ke US$ 1.320,45, dan paladium terkoreksi 0,3% menjadi US$ 1.122,69.


sumber : investor.id