Harga Emas Melejit, Terdorong Permintaan Safe Haven

Harga emas dunia melejit ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu pada Selasa (26/8/2025). Kenaikan itu terdorong oleh permintaan safe-haven, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat salah satu gubernur The Fed.
Harga emas spot melejit 0,82% dan ditutup di US$ 3.393,45 per troy ons, tertinggi sejak 11 Agustus 2025.
“Berita Trump memecat salah satu gubernur The Fed karena dugaan penipuan hipotek memberikan sedikit dorongan bagi emas, karena The Fed saat ini menjadi faktor utama penggerak harga emas,” kata analis pasar dari RJO Futures Bob Haberkorn dikutip dari CNBC internasional.
Trump memutuskan memecat Gubernur Fed Lisa Cook terkait dugaan ketidakpatutan dalam pengajuan pinjaman hipotek. Langkah ini tergolong luar biasa dan berpotensi menguji batas kekuasaan presiden atas kebijakan moneter independen jika diuji di pengadilan.
Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga pada pertemuan bank sentral AS bulan depan, dengan alasan risiko terhadap pasar tenaga kerja meningkat.
Saat ini, pasar memperkirakan lebih dari 87% kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 0,25 poin pada September, menurut CME FedWatch.
“Jika Powell memberi sinyal kebijakan dovish di pertemuan mendatang dan kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan tahun ini, harga emas diperkirakan akan terus naik,” tambah Haberkorn.
Data ekonomi AS menunjukkan pesanan barang tahan lama (durable goods) Juli turun 2,8%, lebih baik dibanding perkiraan penurunan 4% dan penurunan 9,4% di Juni. Investor kini menunggu data Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada Kamis dan data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada Jumat.
Emas, yang tidak memberikan bunga, cenderung lebih diminati di lingkungan suku bunga rendah dan menarik sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi.
sumber : investor.id