Harga Emas Meledak, Tembus $4.100

Harga emas dunia meledak hingga menembus level US$ 4.110 per troy ounce untuk pertama kalinya pada Senin (13/10/2025), mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH). Kenaikan itu didorong oleh meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Dikutip dari Reuters, harga emas juga ditopang ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Kenaikan tajam ini juga diikuti oleh reli harga perak yang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
Harga emas spot ditutup melonjak 2,2% ke posisi US$ 4.110,26 per troy ounce, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa baru di US$ 4.116,78.
Sejak awal tahun, harga emas telah meroket sekitar 56% dan untuk pertama kalinya menembus level psikologis US$ 4.000 pekan lalu.
Lonjakan harga emas dipicu oleh kombinasi berbagai faktor, mulai dari ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter AS, hingga pembelian besar-besaran oleh bank sentral di berbagai negara.
“Momentum kenaikan harga emas masih sangat kuat. Tidak menutup kemungkinan harga bisa menembus US$ 5.000 per troy ounce pada akhir 2026,” ujar Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures Phillip Streible.
Streible menambahkan, pembelian emas oleh bank sentral yang stabil, arus masuk dana ke produk ETF berbasis emas, ketegangan dagang AS–China, serta prospek suku bunga rendah di AS menjadi faktor pendukung utama bagi pasar logam mulia ini.
Ketegangan perdagangan kembali meningkat setelah Presiden AS Donald Trump pada Jumat (10/10/2025) memutuskan untuk mengakhiri ‘perdamaian sementara’ dengan China, yang selama ini menjadi dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Sementara itu, para pelaku pasar kini memperkirakan peluang sebesar 97% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Oktober, serta kemungkinan 100% pemangkasan lanjutan pada Desember. Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya akan berkinerja lebih baik dalam lingkungan suku bunga rendah.
Beberapa lembaga keuangan besar juga meningkatkan prediksi harga emas mereka. Bank of America dan Societe Generale memprediksi harga emas akan mencapai US$ 5.000 pada 2026. Sedangkan Standard Chartered memperkirakan harga rata-rata emas tahun depan berada di kisaran US$ 4.488 per troy ounce.
“Reli harga emas masih berpotensi berlanjut, meski koreksi jangka pendek akan lebih sehat bagi tren kenaikan jangka panjang,” kata Kepala Riset Komoditas Global di Standard Chartered Bank Suki Cooper.
sumber : investor.id