Harga Emas Melanjutkan Kenaikan di Atas $2.600
Harga emas bergerak stabil di sekitar $2.630an selama sesi awal perdagangan Eropa pada hari Kamis. Didukung oleh risiko geopolitik, pembelian oleh bank sentral, dan aliran dana aman (safe-haven), harga emas mengalami sedikit kenaikan di tengah ketidakpastian kebijakan tarif dari Presiden AS terpilih, Donald Trump. Meskipun demikian, sikap hati-hati Federal Reserve (Fed) Amerika Serikat terhadap prospek pemangkasan suku bunga dapat membatasi kenaikan lebih lanjut.
Dukungan untuk Harga Emas
Seiring dengan ketegangan politik di Timur Tengah dan konflik Rusia-Ukraina yang diperkirakan tetap tinggi tahun ini, daya tarik emas sebagai aset aman diprediksi meningkat. Selain itu, survei World Gold Council menunjukkan bahwa bank sentral di banyak negara mungkin akan menambah pembelian emas selama 12 bulan ke depan, yang seharusnya dapat mendorong peningkatan permintaan untuk logam mulia ini.
Tantangan dari Kebijakan Moneter AS
Ketua Fed, Jerome Powell, menunjukkan sikap berhati-hati terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut setelah melakukan pengurangan sebesar 25 basis poin pada Desember lalu. Ini dapat memberikan dukungan pada Dolar AS dan menekan harga komoditas yang didenominasikan dalam USD, termasuk emas. Investor saat ini menantikan katalis baru yang dapat mempengaruhi prospek suku bunga Fed tahun ini, termasuk data terbaru seperti klaim pengangguran mingguan AS dan Indeks Manufaktur S&P Global AS untuk bulan Desember.
Kinerja Emas 2024 dan Prospek 2025
Sebelumnya, harga emas berhasil naik di atas $2,600 per ons pada Selasa (31/12) pada penutupan tahun, sekaligus menandai kinerja tahunan terkuatnya sejak 2010 dengan kenaikan sebesar 26% sepanjang tahun 2024. Kenaikan ini dipacu oleh pelonggaran moneter AS, ketegangan geopolitik yang terus berlanjut, dan rekor pembelian oleh bank sentral. Meskipun terjadi sedikit penurunan setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden pada November, keuntungan tahunan emas melampaui sebagian besar komoditas lainnya.
Kedepannya, para investor mempertimbangkan dampak dari ketidakpastian kebijakan moneter AS, tantangan potensial di bawah kepemimpinan Trump, dan upaya pemulihan ekonomi China. Menariknya, kenaikan harga emas terjadi meskipun Dolar AS menguat dan yield Treasury AS meningkat, yang biasanya menjadi penghalang bagi pertumbuhan emas. Ini menunjukkan daya tarik emas yang kuat sebagai instrumen investasi di tengah ketidakpastian global yang masih ada.
sumber : investing