Harga Emas Kian Meredup, Seiring Penguatan Dolar AS

Harga emas kian meredup pada Jumat (20/6/2025), mencatatkan penurunan 2,2% dalam sepekan. Hal itu seiring penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan menurunnya harapan pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed.
Dikutip dari Reuters, faktor geopolitik yang memanas di Timur Tengah belum cukup kuat untuk menopang harga logam mulia.
Harga emas hari ini turun 0,5% ke level US$ 3.348,15 per ons saat berita ini ditulis Pukul 13.20 WIB. Dalam sepekan, harga emas sudah melemah 2,2%.
Analis pasar senior Asia Pasifik dari OANDA Kelvin Wong menilai, pasar saat ini dalam posisi tidak menentu akibat konflik di Timur Tengah. “Situasi yang masih cair membuat pelaku pasar enggan mengambil posisi agresif, baik beli maupun jual,” ujarnya.
Ketegangan meningkat setelah Israel melancarkan serangan udara ke fasilitas nuklir Iran, yang kemudian dibalas dengan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel, termasuk rumah sakit. Hingga kini, belum ada tanda-tanda jalan keluar dari kedua pihak.
Gedung Putih menyatakan, Presiden AS Donald Trump akan memutuskan dalam dua pekan kedepan apakah akan mengintervensi konflik tersebut. Hal ini semakin menekan Iran untuk segera membuka jalur negosiasi.
Di sisi lain, tekanan terhadap harga emas juga datang dari penguatan dolar AS yang pada Jumat diperkirakan mencatat kenaikan mingguan tertajam dalam lebih dari sebulan. Dolar yang lebih kuat membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Sementara itu, The Fed pada Rabu lalu memutuskan untuk menahan suku bunga, dan tetap memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin sepanjang tahun ini. Namun, pendekatan The Fed dinilai lebih hati-hati.
“Perkembangan makro ekonomi, terutama imbal hasil obligasi yang stabil dan penguatan dolar, tidak mendukung pergerakan harga emas,” tulis analis ANZ dalam laporannya sembari menambahkan, ekspektasi inflasi yang meningkat dan sikap hati-hati The Fed menekan optimisme pasar terhadap prospek pemangkasan suku bunga.
Sementara itu, logam mulia lainnya juga ikut melemah. Harga spot perak anjlok 1,6% menjadi US$ 35,82 per ons. Palladium terkoreksi 0,7% ke US$ 1.042,92, dan platinum turun 1,5% ke US$ 1.287,47, meski masih mencatat kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.
sumber : investor.id