Harga Emas Diperdagangkan Melemah, tapi Terbatas

Harga emas (XAUUSD) melemah namun masih berkisar di atas $2.657an per jam 13.15 WIB. Menyusul optimisme terhadap langkah-langkah stimulus China, aliran modal ke aset safe haven seperti emas berkurang. Namun, risiko geopolitik dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter yang lebih agresif oleh Federal Reserve AS dapat membatasi kerugian untuk logam mulia ini.

Mengawali minggu baru, harga emas diperdagangkan lebih lemah meskipun tetap berada dalam rentang beberapa hari dan masih dekat dengan puncak tertinggi sepanjang masa yang dicapai Kamis lalu. Konflik di Timur Tengah semakin memanas setelah Israel memperluas perang di perbatasannya dengan Lebanon, meningkatkan risiko eskalasi lebih lanjut.

Selain itu, berita tentang Perdana Menteri baru Jepang, Shigeru Ishiba, yang berencana mengadakan pemilu pada 27 Oktober, serta ketidakpastian politik di AS, turut mendukung nilai aset safe haven seperti emas.

Ekspektasi kebijakan dovish dari Federal Reserve juga membuat dolar AS (USD) terjebak di level terendah sejak Juli 2023 dan bisa menjadi faktor lain yang mendukung harga emas yang non-yielding. Meski begitu, situasi risk-on yang didorong oleh pengumuman stimulus tambahan oleh China selama akhir pekan terlihat memberikan tekanan pada XAUUSD untuk hari kedua berturut-turut. Walaupun demikian, berbagai katalis fundamental tetap mendukung potensi munculnya pembelian saat harga turun.

Ketidakpastian Geopolitik Masih Mengintai
Suasana risk-on menekan harga emas, namun ekspektasi terhadap pemotongan suku bunga oleh The Fed dan ketegangan geopolitik dapat membatasi kerugian yang lebih dalam. Israel memperluas konfrontasinya dengan sekutu Iran – Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon – serta melancarkan serangan udara agresif pada Minggu, meningkatkan kekhawatiran tentang perang besar-besaran di Timur Tengah.

Menurut pernyataan Pasukan Pertahanan Israel, serangan udara menargetkan puluhan pesawat, termasuk jet tempur, pembangkit listrik, dan sebuah pelabuhan di Ras Issa dan Hodeidah di Yaman.

Serangan udara Israel di seluruh Lebanon mengakibatkan tewasnya wakil kepala Dewan Sentral Hezbollah, Nabil Kaouk, menjadikannya pemimpin ketujuh yang tewas dalam serangan Israel dalam sedikit lebih dari seminggu. Investor kini khawatir bahwa pertempuran bisa lepas kendali dan menyeret Iran serta Amerika Serikat, sekutu utama Israel, yang pada gilirannya bisa menjadi angin terhadap harga emas sebagai aset safe haven.

Potensi Pemangkasan Lanjutan
Harga pasar saat ini menunjukkan peluang lebih besar bahwa Federal Reserve AS akan kembali menurunkan biaya pinjaman sebesar 50 basis poin untuk pertemuan kebijakan moneter kedua berturut-turut pada bulan November. Ekspektasi dovish dari The Fed gagal membantu dolar AS untuk mencatatkan pemulihan berarti dari level terendah sejak Juli 2023 dan seharusnya berkontribusi dalam membatasi kerugian untuk emas yang non-yielding.

Presiden Fed St. Louis, Alberto Musalem, mengatakan pada hari Jumat bahwa bank sentral AS harus kembali memangkas suku bunga secara bertahap setelah pengurangan setengah poin yang lebih besar daripada biasanya pada pertemuan September.

Sentimen risiko global mendapatkan dorongan tambahan setelah Bank Rakyat China mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka akan meminta bank untuk menurunkan suku bunga hipotek untuk pinjaman rumah yang sudah ada pada 31 Oktober.

Langkah ini ditambah dengan serangkaian kebijakan moneter, fiskal, dan dukungan likuiditas minggu lalu – paket stimulus terbesar China sejak pandemi – dan tetap mendukung suasana optimis.

Perkembangan Terakhir Ekonomi Terbesar Kedua Dunia
PMI Manufaktur resmi China meningkat menjadi 49,8 di September dari 49,1, mengalahkan perkiraan 49,5, sementara PMI Non-Manufaktur NBS secara tak terduga turun menjadi 50,0 dari angka 50,3 di bulan Agustus.

Di sisi lain, kontraksi PMI Manufaktur Caixin China mencapai 49,3 di September, dari 50,4 di bulan sebelumnya, dan PMI Jasa Caixin turun menjadi 50,3 selama bulan yang dilaporkan dari 51,6 di bulan Agustus.

Sementara itu, mood optimis ini terlihat memberikan tekanan turun pada logam mulia safe haven karena trader kini menantikan pidato Ketua Fed Jerome Powell hari ini untuk mendapatkan katalis baru.


sumber : investing