Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi (Lagi), Apa Sih Penyebabnya ?

Harga emas melesat hingga menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada Kamis (17/10/2024). Hal itu dipicu ketidakpastian terkait pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) dan konflik di Timur Tengah. Kondisi tersebut mendorong investor beralih ke aset safe haven, sementara pelonggaran kebijakan moneter terus menjaga harga emas tetap tinggi.

Dikutip dari Reuters, harga emas spot naik 0,7% menjadi US$ 2.692,9 per troy ounce, setelah sempat menembus rekor tertinggi di level US$ 2.696,7.

Rekor tertinggi harga emas sebelumnya berada di level US$ 2.685,9 yang terjadi pada 26 September lalu.

Harga emas telah mengalami lonjakan lebih dari 30% sepanjang tahun ini, melampaui rekor sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh ekspektasi pemangkasan bunga lebih lanjut oleh The Fed, setelah pemangkasan suku bunga setengah poin bulan lalu, serta ketidakpastian geopolitik yang terus berlanjut.

“Selain kekhawatiran di Timur Tengah, kita juga mendekati pilpres AS yang terlihat sangat ketat. Hal ini menciptakan banyak ketidakpastian, dan emas sering menjadi pilihan utama di saat-saat seperti ini,” kata Nitesh Shah, ahli strategi komoditas di WisdomTree.

Harga emas diperkirakan akan naik menjadi US$ 2.941 per ons troy dalam 12 bulan ke depan, menurut prediksi peserta pertemuan tahunan London Bullion Market Association (LBMA) awal pekan ini.

“Survei LBMA yang dirilis dari Miami awal pekan ini memperkirakan harga emas akan mendekati US$ 3.000 tahun depan, dan harga perak bahkan diperkirakan naik lebih baik. Potensi ini menarik perhatian banyak pihak,” kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.

Sebelumnya, harga emas sempat turun dari rekor tertinggi setelah data AS terbaru menunjukkan penjualan ritel meningkat lebih tinggi dari perkiraan pada September. Sementara itu, laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan tingkat pengangguran turun secara tak terduga pekan lalu.

“Kedua laporan tersebut mendukung pandangan kebijakan moneter yang lebih ketat,” kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.

Emas, yang tidak memberikan bunga, cenderung naik ketika suku bunga dipangkas. Bank Sentral Eropa juga telah memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini sebesar seperempat poin.

Sedangkan harga logam mulia lainnya, yaitu perak turun 0,3% menjadi US$ 31,56 per ons. Sementara platinum naik tipis 0,1% menjadi US$ 994,00 dan palladium melonjak 1,7% ke US$ 1.041.


sumber : investor.id