Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Baru, Abaikan Penguatan Dolar AS

Harga emas kembali memencahkan rekor tertinggi baru sepanjang masa , diperdagangkan di $2,236 per ons, mengabaikan penguatan indek Dolar AS ditengah spekulasi pemangkasan suku bunga Federal Reserves AS yang mungkin akan dilakukan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya pada bulan Juni.

Dipasar spot, harga emas ditutup dengan kenaikan sebesar $38.79 atau 1.77% berakhir pada level $2,233.09 per ons, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi $2,236 dan terendah $2,187.

Emas mendapatkan momentum karena investor mengantisipasi tiga kali penurunan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) AS tahun ini. The Fed mempertahankan suku bunga pinjaman overnight pada kisaran antara 5,25%-5,50% untuk kelima kalinya secara berturut-turut pada pekan lalu. Selain itu, bank sentral masih memprakirakan akan ada tiga kali pemangkasan suku bunga acuan pada akhir tahun ini. Menurut CME FedWatch Tool, para pedagang saat ini memprakirakan hampir 63% kemungkinan bahwa the Fed akan memangkas suku bunga di bulan Juni. Perlu dicatat bahwa suku bunga yang lebih rendah umumnya melemahkan USD, sehingga emas menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.

Selain itu, risiko geopolitik yang sedang berlangsung di Timur Tengah dapat meningkatkan aset safe haven tradisional seperti emas. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa pasukan Israel mengepung dua rumah sakit Gaza pada hari Ahad, menembaki tim medis di bawah tembakan berat.

Di sisi lain, kombinasi dari komentar-komentar hawkish the Fed dan data ekonomi AS yang kuat dapat membebani harga emas. Banyak pejabat Fed tetap berhati-hati untuk melakukan pelonggaran terlalu cepat. Pada hari Rabu, Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan bahwa Presiden bank The Fed Raphael Bostic “tidak perlu terburu-buru” menyatakan bahwa dia sekarang melihat hanya ada penurunan suku bunga seperempat poin tahun ini, turun dari dua penurunan yang dia prakirakan sebelumnya.

Sebagian besar pasar ditutup untuk Jumat Agung, tetapi data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS bulan Februari akan menjadi pusat perhatian pada hari Jumat. Core PCE, pengukur inflasi pilihan The Fed, diproyeksikan akan menunjukkan kenaikan 0,3% pada bulan Februari.


sumber : fxstreet