Harga Emas Cetak Rekor, Bagaimana Prospek Emiten Pemainnya?
Harga emas dunia mencatatkan level tertinggi sepanjang masa pada Senin pagi (4/12/2023) sebesar USD2.090 per troy ounce. Di dalam negeri harga emas juga tengah meroket, dalam dua hari perdagangan harga emas naik Rp30.000 per gram.
Sinyal positif di pasar emas berlangsung setelah pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve Jerome Powell yang mengisyaratkan berakhirnya pengetatan moneter.
“Pernyataan Powell tersebut mendorong traders emas untuk yakin bahwa The Fed dapat mulai memotong suku bunga per Maret 2024,” kata Investment Analyst Stockbit, Hendriko Gani, dalam risetnya Senin (4/12/2023).
Penguatan harga emas turut menjadi berkah bagi emiten produsen emas di Tanah Air antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
CEO Edvisor.ID Praska Putrantyo menuturkan kenaikan harga emas memberi eksposur sentimen terhadap ANTM dan MDKA. Secara teknikal keduanya cukup menarik untuk masuk dengan target jangka pendek-menengah.
“Memang kinerja ANTM-MDKA akan tereksporsur membaiknya harga emas di pasar nasional di Q4 2023-Q1 2024. Apabila harga emas mampu bertahan di atas USD1.800 hingga USD2.000an per troy ounce, maka bisa mendongkrak kinerja,” paparnya dalam Power Breakfast IDX Channel.
ANTM telah menyentuh level terendah sejak Juli tahun lalu. Akumulasi beli, terang Praska, dapat dilakukan di kisaran Rp1.690 sampai Rp1.720, dengan target exit jangka pendek di Rp1.850.
Hari ini hingga pukul 10:52 WIB, ANTM menguat 4,69% di Rp1.780 per saham. Transaksi mencapai Rp110,86 miliar, dengan net-volume 62,56 juta lembar saham.
Sedangkan MDKA dinilai sudah mengalami rebound dari posisi level support terendah di Rp2.100 sejak April 2021. Kendati mewaspadai terdapat tren bearsih, Praska menyebut MDKA dapat diakumulasi beli secara bertahap dalam rentang Rp2.510-Rp2.590. Sementara target exit terdekat di Rp2.970-Rp3.170.