Harga Emas Bergerak Konsolidasi Jelang Rilis Data IHP AS
Harga emas tampaknya telah menghentikan kenaikan selama empat hari berturut-turut di perdagangan awal Eropa pada hari Kamis setelah mencapai level tertinggi baru lima minggu di $2.726. Para Pelaku Pasar menilai peluang penurunan suku bunga Federal Reserve AS (The Fed) tahun depan di tengah kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS akan mempengaruhi pergerakan emas.
Harga emas telah diuntungkan minggu ini oleh ekspektasi stimulus Tiongkok, optimisme penurunan suku bunga The Fed, ketegangan geopolitik Timur Tengah, dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Meskipun penurunan suku bunga The Fed akan segera terjadi minggu depan, imbal hasil obligasi Treasury AS tetap kuat karena pasokan obligasi AS bertenor panjang dan defisit anggaran yang melebar.
Data terakhir menunjukkan bahwa pemerintah AS membukukan defisit anggaran sebesar $367 miliar untuk bulan November, naik 17% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, Departemen Keuangan melihat permintaan yang baik untuk penjualan obligasi 10 tahun senilai $39 miliar, penjualan kedua dari $119 miliar dalam penjualan dengan kupon setelah lelang obligasi tiga tahun senilai $58 pada hari Selasa.
Faktor-faktor pendukung ini membantu imbal hasil obligasi Treasury AS untuk kembali menguat setelah penurunan yang disebabkan oleh data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS. Dolar AS juga mencatatkan imbal hasil yang lebih tinggi meskipun data inflasi AS sesuai dengan ekspektasi pasar. Data menunjukkan bahwa IHK tahunan dan inti AS masing-masing naik 2,7% dan 3,3%, sementara secara bulanan, kedua angka tersebut naik 0,3%.
Pasar saat ini memprediksi peluang 91% untuk The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) minggu depan, sementara peluang penurunan suku bunga pada bulan Januari turun menjadi sekitar 19%, demikian yang ditunjukkan oleh FedWatch Tool dari CME Group.
Meskipun demikian, harga emas tetap didukung dan mencapai level tertinggi dua minggu di $2.721 pada hari Rabu. Ketidakpastian mengenai situasi politik Suriah, optimisme stimulus Tiongkok dan penambahan cadangan Emas oleh People’s Bank of China (PBOC) memberikan dampak positif untuk harga Emas yang tidak berimbal hasil.
Namun, para pembeli tampaknya telah berubah menjadi lebih berhati-hati pada Kamis pagi, meskipun Dolar AS melemah karena imbal hasil obligasi Treasury AS terus mengalami tren yang lebih tinggi, mengantisipasi penjualan obligasi bertenor 30 tahun senilai $22 miliar di kemudian hari.
Fokus juga tetap pada Indeks Harga Produsen (IHP) AS dan data Klaim Pengangguran mingguan untuk mendapatkan petunjuk baru mengenai arah kebijakan pelonggaran The Fed dan arah USD menuju pertemuan The Fed minggu depan. Sentimen seputar The Fed dan tren risiko akan terus memainkan peran penting dalam pergerakan harga Emas.
sumber : fxstreet