Harga Emas Bangkit, Setelah Melemah Empat Hari Berturut-turut

Harga emas dunia bangkit pada perdagangan Selasa (29/7/2025), setelah melemah dalam empat hari berturut-turut. Kenaikkan itu terjadi di saat pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China mandek.

Dikutip dari CNBC internasional, kenaikan harga emas juga terjadi menjelang pengumuman hasil keputusan suku bunga The Fed pada Rabu (30/7/2025).

Harga emas menguat 0,36% dan ditutup di level US$ 3.326,30 per ons. Sehari sebelumnya, harga sempat menyentuh level terendah sejak 9 Juli 2025, setelah kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa meredakan permintaan aset safe haven.

Kedua negara ekonomi terbesar dunia, AS dan China, sepakat mendorong kelanjutan penghentian sementara tarif timbal balik. Hal ini disampaikan oleh Li Chenggang, negosiator utama China, setelah perundingan bilateral di Stockholm.

Meski kesepakatan AS dengan Uni Eropa dan Jepang memberikan sedikit ketenangan pasar, analis menilai negosiasi dengan China jauh lebih kompleks dan berlarut.

“Risiko gagalnya pembicaraan tetap ada, sehingga sebagian investor memilih tetap memiliki eksposur pada aset safe haven seperti emas,” ujar analis pasar di City Index dan FOREX.com Fawad Razaqzada.

Dari sisi kebijakan moneter, pasar menantikan hasil pertemuan The Fed yang akan berakhir Rabu ini. Sebagian besar pelaku pasar memperkirakan suku bunga acuan tidak akan berubah, namun fokus utama ada pada pernyataan The Fed terkait prospek penurunan suku bunga di masa depan.

Wakil Presiden dan Kepala Strategi Logam di Zaner Metals Peter Grant mengatakan, pasar saat ini memproyeksikan penurunan suku bunga sekitar 50 basis poin hingga akhir tahun, dengan Oktober sebagai waktu paling potensial.

Namun, jika ada perbedaan pandangan dari dua anggota The Fed, pasar bisa mulai mengantisipasi pemangkasan lebih awal, yakni pada September. Hal ini bisa menjadi katalis positif bagi harga emas.

Sebagai catatan, emas cenderung menguat dalam kondisi suku bunga rendah karena imbal hasil aset pesaing yang menurun, sehingga logam mulia tanpa imbal hasil ini menjadi lebih menarik.

Logam mulia lainnya juga mengalami kenaikan. Harga perak naik 0,1% ke level US$ 38,19 per ons, paladium menguat 0,9% menjadi US$ 1.257,41, dan platinum naik 0,7% ke posisi US$ 1.399,7


sumber : investor.id