Harga Emas Anjlok karena Aksi Profit Taking Investor

Harga emas dunia anjlok lebih dari 1% pada perdagangan Senin (16/6/2025), setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam delapan minggu terakhir. Aksi profit taking dari investor menjadi pemicu koreksi harga, di tengah sorotan pasar terhadap memanasnya konflik Israel-Iran.

Dikutip dari CNBC internasional, pasar juga tengah menanti pertemuan kebijakan The Fed pada pekan ini.

Harga emas spot anjlok 1,3% dan ditutup di level US$ 3.385,1 per ons, setelah sebelumnya sempat menyentuh posisi tertinggi sejak 22 April 2025. Pada perdagangan Jumat (13/6/2025), harga emas naik lebih dari 1%.

“Perlu diingat bahwa harga emas sempat menguat dalam beberapa sesi terakhir, terutama karena meningkatnya konflik Israel dan Iran. Hari ini terjadi penurunan sebagai aksi profit taking setelah reli tersebut,” kata Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger.

Konflik Israel dan Iran terus menjadi perhatian pasar. Iran mendesak Presiden AS Donald Trump untuk memaksa Israel melakukan gencatan senjata sebagai satu-satunya jalan menghentikan perang udara yang telah berlangsung empat hari.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan negaranya berada di ‘jalur menuju kemenangan’.

Di sisi lain, para pemimpin negara-negara G7 memulai pertemuan tahunan mereka di Kanada. Pasar keuangan juga mencermati hasil rapat kebijakan dua hari The Fed yang akan berakhir pada Rabu (18/6/2025). The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya.

“Saat ini, tampaknya The Fed cenderung menahan diri, mengingat ketidakpastian ekonomi yang cukup besar, dari tarif impor hingga ketegangan geopolitik. Jadi, bukan hal mengejutkan jika The Fed menunda pemangkasan suku bunga,” tambah Meger.

Emas dikenal sebagai aset safe haven di tengah ketidakstabilan geopolitik dan tekanan inflasi. Logam mulia ini juga diuntungkan saat suku bunga rendah, karena tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi.

Untuk logam mulia lainnya, harga perak spot stagnan di US$ 36,33 per ons, platinum melejit % menjadi US$ 1.252,57 per ons, dan palladium menguat 0,8% ke US$ 1.036,10 per ons.


sumber : investor.id