Harga Emas Ambles, Tandai Penurunan Terbesar Dalam Lima Tahun

Harga emas dunia ambles 5% lebih pada perdagangan Selasa (21/10/2025) waktu setempat, menandai penurunan harian terbesar dalam lima tahun terakhir. Pelemahan ini terjadi setelah reli besar yang membawa emas tersebut ke rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) sehari sebelumnya.
Harga emas spot ditutup ambles 5,3% ke posisi US$ 4.124,86 per troy ons, terendah dalam sepekan. Penurunan ini menjadi yang terburuk sejak Agustus 2020.
Dikutip dari Reuters, sehari sebelumnya, harga emas sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa baru di level US$ 4.381,18 per troy ons, dengan kenaikan sekitar 60% sejak awal tahun. Lonjakan tersebut dipicu oleh meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, serta pembelian besar-besaran oleh bank sentral dunia.
“Emas sempat terus diborong investor hingga kemarin, tetapi lonjakan volatilitas yang tajam dalam sepekan terakhir memicu kehati-hatian dan mendorong aksi profit taking jangka pendek,” kata analis logam independen Tai Wong.
Penguatan indeks dolar AS sebesar 0,4% juga turut menekan harga emas, karena membuat logam mulia menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff menambahkan, meningkatnya selera risiko di pasar global pada awal pekan ini menjadi sentimen negatif bagi aset-aset safe haven seperti emas.
Sementara itu, analis dari Citi memperkirakan, potensi berakhirnya shutdown pemerintah AS, serta kemungkinan pengumuman kesepakatan dagang AS–China diprediksi membuat harga emas bergerak stabil dalam dua hingga tiga pekan ke depan.
Para pelaku pasar kini menantikan rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk September yang sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan. Data tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi tahunan sebesar 3,1%. Pasar juga memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan pekan depan.
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil bunga, biasanya diuntungkan dalam kondisi suku bunga rendah karena biaya peluang kepemilikan aset ini menjadi lebih kecil.
sumber : investor.id