Harga Emas Ambles, Seiring Redanya Minat Investor Pada Safe Haven

Harga emas ambles pada perdagangan Rabu (23/7/2025), seiring meredanya minat investor terhadap aset safe haven. Tekanan ini dipicu oleh kabar bahwa Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) hampir mencapai kesepakatan tarif sebesar 15%, yang dinilai dapat meredakan ketegangan dagang global.
Dikutip dari Reuters, harga perak justru melonjak ke level tertinggi dalam hampir 14 tahun terakhir sebelum terkoreksi tipis.
Harga emas ambles 1,2% dan ditutup di US$ 3.387,00 per ons. Sebelumnya, emas sempat menyentuh level tertinggi sejak 16 Juni 2025.
Kepala Strategi Komoditas di TD Securities Bart Melek mengatakan, adanya kesepakatan dagang dengan Jepang dan kemungkinan tercapainya kesepakatan serupa dengan UE menjadi sinyal positif bagi pasar. “Ini mengurangi risiko terjadinya aksi balasan tarif dari Eropa dan mendorong selera risiko investor. Pasar saham pun terlihat cukup solid,” kata Melek.
Dua diplomat Eropa mengonfirmasi bahwa AS dan UE sedang dalam tahap akhir perundingan tarif sebesar 15% terhadap produk UE yang masuk ke pasar AS. Pada hari yang sama, Presiden AS Donald Trump juga menyepakati pemangkasan tarif impor otomotif dari Jepang, yang menandai kemajuan signifikan dalam strategi negosiasi tarif Washington.
Secara historis, harga emas cenderung menguat saat ketidakpastian meningkat dan suku bunga rendah karena biaya peluang menyimpan aset tanpa imbal hasil menjadi lebih rendah.
Namun, pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan ini, meski independensi bank sentral tersebut dikabarkan mulai terancam oleh tekanan politik.
Di sisi lain, harga perak sempat melesat ke level tertinggi sejak September 2011 sebelum terkoreksi tipis. Perak spot terakhir tercatat turun 0,1% dan ditutup di US$ 39,24 per ons.
“Kenaikan harga perak didorong oleh kombinasi permintaan industri yang kuat, defisit pasokan yang terus berlanjut, serta meningkatnya minat investor,” ujar trader logam mulia di Heraeus Metals Germany Alexander Zumpfe.
Zumpfe menambahkan, perak berpotensi menembus level psikologis US$ 40 per ons jika harga emas kembali reli, dolar AS melemah lebih lanjut, atau jika terjadi pengetatan pasokan fisik, terutama jika premi fisik di pasar Asia kembali meningkat.
Sementara itu, logam mulia lainnya turut terkoreksi. Harga platinum anjlok 2,1% menjadi US$ 1.411,63 per ons. Sedangkan palladium melemah 0,2% ke US$ 1.271,98 per ons.
sumber : investor.id