GBPUSD Pulih Tipis Didorong Penurunan Imbal Hasil Obligasi AS
GBPUSD pulih dari penurunan baru-baru ini di hari sebelumnya, diperdagangkan di sekitar 1,2550 selama jam-jam awal Eropa pada hari Selasa. Kenaikan pasangan mata uang ini dapat dikaitkan dengan melemahnya Dolar AS (USD) di tengah melemahnya imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama lainnya, tetap lemah di sekitar 108,00. Greenback menghadapi tantangan karena imbal hasil obligasi pemerintah AS melemah sekitar 2% pada hari Senin. Imbal hasil obligasi 2 tahun dan 10 tahun masing-masing mencapai 4,24% dan 4,53%.
Federal Reserve mengisyaratkan prospek yang lebih hati-hati untuk penurunan suku bunga tambahan pada tahun 2025, menandai pergeseran dalam sikap kebijakan moneternya. Perkembangan ini menyoroti ketidakpastian seputar penyesuaian kebijakan di masa depan di tengah antisipasi strategi ekonomi pemerintahan Trump yang akan datang.
Pound Sterling (GBP) yang sensitif terhadap risiko dapat menghadapi tantangan karena meningkatnya risiko geopolitik yang berasal dari konflik Rusia-Ukraina yang berkepanjangan dan ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah. Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengeluarkan peringatan keras pada hari Senin kepada militan Houthi Yaman yang didukung Iran, mendesak mereka untuk menghentikan serangan rudal ke Israel, demikian dikutip dari Reuters.
Selain itu, Pound Inggris berada di bawah tekanan karena para pedagang sedikit meningkatkan taruhan dovish mereka pada sikap kebijakan Bank of England (BoE) pada tahun 2025. Ekspektasi pasar saat ini mencerminkan penurunan suku bunga sebesar 53 basis poin (bp) untuk tahun depan, naik dari 46 bp yang diproyeksikan setelah pengumuman kebijakan 19 Desember 2024, di mana BoE mempertahankan suku bunga stabil di 4,75% dengan hasil voting 6-3.
sumber : fxstreet