Gangguan Pasokan Minyak Mereda, Harga Minyak Langsung Turun

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $70,50 pada hari Kamis. Harga WTI melemah setelah aksi jual di tengah laporan bahwa Israel tidak akan menyerang fasilitas-fasilitas minyak Iran.

Israel mengatakan kepada Amerika Serikat bahwa serangan balasan yang direncanakan terhadap Iran tidak akan menargetkan fasilitas nuklir dan minyak, menurut pejabat senior pemerintahan Biden, sebuah janji yang diupayakan oleh Gedung Putih untuk mencegah eskalasi Timur Tengah lebih lanjut dan menghindari potensi kenaikan harga minyak, menurut Wall Street Journal. Para pedagang akan mengamati dengan seksama perkembangan seputar ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Setiap tanda-tanda eskalasi dapat mengangkat harga WTI.

Persediaan minyak mentah AS naik lebih dari yang diprakirakan minggu lalu. Menurut American Petroleum Institute (API), stok minyak mentah di Amerika Serikat untuk pekan yang berakhir 11 Oktober turun 1,58 juta barel, dibandingkan dengan kenaikan 10,9 juta barel pada pekan sebelumnya. Konsensus pasar memprakirakan bahwa stok akan naik 2,3 juta barel.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Badan Energi Internasional (EIA) minggu ini memangkas prakiraan pertumbuhan permintaan minyak global 2024. IEA memprakirakan permintaan minyak global tumbuh 1,2 juta barel per hari menjadi 104,3 juta barel per hari tahun depan, sekitar 300.000 barel per hari di bawah prakiraan sebelumnya. Selain itu, langkah-langkah stimulus di Tiongkok gagal mendongkrak harga emas hitam.

“Di puncak daftar keinginan setiap trader bearish adalah ekonomi Tiongkok yang tersendat-sendat, ketenangan relatif di Timur Dekat, dan revisi ke bawah pada pertumbuhan permintaan minyak global. Keinginan-keinginan ini dikabulkan di awal minggu,” kata Tamas Varga, seorang analis di TP ICAP.

Para pejabat Tiongkok akan mengadakan briefing bersama pada pukul 2.00 GMT hari Kamis mengenai langkah-langkah potensial untuk mendukung perekonomian. Rencana stimulus baru tambahan dari Tiongkok, konsumen minyak terbesar di dunia, dapat memberikan dukungan pada harga WTI dalam waktu dekat.


sumber : fxstreet