Euro Tertekan karena Meningkatnya Krisis Pemerintah Perancis
Pasangan mata uang EURUSD melemah ke sekitar 1,0490 selama awal sesi Eropa hari Selasa. Euro (EUR) melemah terhadap Greenback karena kebuntuan anggaran di Perancis memicu kekhawatiran terhadap ekonomi terbesar kedua di Zona Euro.
Rencana Perdana Menteri Perancis Michel Barnier untuk meloloskan rancangan undang-undang jaminan sosial tanpa pemungutan suara di parlemen telah mendorong partai-partai oposisi untuk menyatakan niat mereka untuk mengajukan mosi tidak percaya terhadap Barnier. Langkah ini kemungkinan besar akan menyebabkan pemerintahan Perancis runtuh minggu ini.
Ketidakpastian politik di Perancis mengakibatkan tekanan jual pada mata uang bersama. Sementara itu, selisih imbal hasil (yield spread) antara obligasi pemerintah Prancis dan Jerman bertenor 10 tahun naik 7,6 basis poin (bp) menjadi 87,3 bp setelah mencapai 90 bp pekan lalu, level tertinggi sejak 2012. “Hancurnya sentimen politik di Prancis dan data aktivitas yang buruk di Amerika Serikat (AS) telah memberikan awal yang buruk bagi Euro di bulan Desember,” ujar Kyle Chapman, analis pasar valas di Ballinger Group.
Di seberang lautan, data ekonomi AS yang dirilis pada hari Senin menunjukkan aktivitas manufaktur AS membaik di bulan November, menunjukkan bahwa ekonomi AS tetap kuat, mengangkat Dolar AS. Namun, Federal Reserve (The Fed) AS tetap bergantung pada data, dan laporan ketenagakerjaan yang akan dirilis pada hari Jumat akan diawasi dengan ketat. Nonfarm Payrolls (NFP) mungkin memberikan beberapa petunjuk mengenai apakah The Fed akan menurunkan suku bunga lagi pada 18 Desember.
sumber : fxstreet