Euro Jatuh, Imbas Rencana Kenaikan Tarif Trump

Pasangan mata uang EURUSD jatuh mendekati 1,0775 di tengah meningkatnya permintaan Dolar AS (USD) pada hari Jumat selama jam perdagangan awal Eropa. Selain itu, proposal Donald Trump untuk menaikkan tarif membebani Euro (EUR) terhadap Greenback. Para pedagang menunggu data Sentimen Konsumen Michigan AS untuk bulan November untuk mendapatkan dorongan baru, bersama dengan pidato dari Gubernur Federal Reserve (The Fed) Michelle Bowman pada hari Jumat.

Seperti yang telah diprakirakan secara luas, The Fed AS memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan bulan November pada hari Kamis. Bank sentral AS tidak ingin melihat pelemahan lebih lanjut pada pasar tenaga kerja dan terus memprakirakan bahwa inflasi akan turun secara berkelanjutan ke target 2% dari The Fed. Oleh karena itu, The Fed diprakirakan akan menurunkan suku bunga lebih lanjut pada beberapa pertemuan berikutnya, tetapi waktunya masih belum pasti karena The Fed akan terus menilai data untuk menentukan “laju dan tujuan” suku bunga.

Trump telah menjanjikan tarif 10% untuk impor dari semua negara, mengakibatkan tekanan jual pada Euro karena Uni Eropa memiliki defisit perdagangan terbesar kedua dengan Amerika Serikat secara global dan merupakan eksportir terbesar ke AS, menurut JPMorgan.

Selain itu, Bank Sentral Eropa (ECB) terlihat memangkas suku bunga dengan laju yang lebih cepat daripada The Fed. Hal ini, pada gilirannya, dapat menyeret mata uang bersama lebih rendah terhadap Greenback. ECB telah menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini karena risiko inflasi di Zona Euro menurun lebih cepat dari yang diprakirakan. Meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga lainnya terus melemahkan EUR dalam waktu dekat.


sumber : fxstreet