Emas Kembali Turun dalam Keraguan Pangkas Suku Bunga

Harga emas lanjutkan kerugian di perdagangan Asia hari Rabu (17/01) saat sinyal hawkish dari pejabat Federal Reserve menimbulkan lebih banyak keraguan atas pemangkasan suku bunga lebih awal oleh bank sentral, sementara rebound dolar juga menekan harga.

Di antara logam-logam industri, harga tembaga mendekati level terendah dalam satu bulan setelah angka pertumbuhan ekonomi yang lemah dari negara importir terbesar di dunia, China.

Harga emas jatuh dari level $2.050/oz pada hari Selasa (16/01) setelah Gubernur The Fed Christopher Waller menandai pendekatan yang hati-hati terhadap pemotongan suku bunga dan mengatakan bahwa ketahanan baru ini dalam ekonomi AS kemungkinan akan menunda potensi penurunan.

Komentarnya mengirim dolar ke level tertinggi satu bulan, sekaligus memicu penguatan tajam Treasury yields, dengan tenor 10 tahun melewati angka 4%.

Prospek kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lama sebagian besar mengimbangi permintaan safe haven baru-baru ini untuk emas, dan membuat traders berpaling dari logam kuning dan beralih ke dolar.

Harga emas spot untuk penyerahan Februari kembali turun 0,4% ke $2.018,30/oz, pada Pukul 13.30 WIB.

Sinyal ekonomi AS ditunggu, traders turunkan ekspektasi pangkas rate Maret
Pasar saat ini berfokus data produksi industri dan retail sales untuk bulan Desember yang akan hadir pada hari Rabu. Setiap tanda-tanda kekuatan dalam ekonomi AS, terutama belanja konsumen, memberikan ruang bagi the Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Traders terlihat sedikit memangkas ekspektasinya untuk penurunan suku bunga bulan Maret oleh bank sentral, menurut Fedwatch tool dari CME. Pasar melihat peluang 62,8% untuk penurunan 25 basis poin, turun dari 66,1% yang terlihat sehari sebelumnya.

Suku bunga yang lebih tinggi mendorong biaya peluang berinvestasi dalam emas batangan, dan membatasi aliran modal ke emas karena para pedagang mencari imbal hasil yang lebih baik dalam bentuk utang. Tren ini telah membebani logam mulia selama dua tahun terakhir.

Sementara emas melihat beberapa permintaan safe haven di tengah meningkatnya aksi militer di Timur Tengah, hal ini juga diimbangi oleh para pedagang yang mencari safe haven dalam dolar.

Tetap saja, logam mulia ini akan mendapatkan keuntungan dari penurunan suku bunga AS tahun ini.


sumber : investing