Dolar Terpantau Melemah Jelang Data PDB AS

Dolar AS (USD) tetap berada di bawah tekanan jual moderat pada hari Kamis saat para investor bersiap menghadapi rilis data penting. Biro Analisis Ekonomi AS akan mempublikasikan estimasi pertama pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan untuk kuartal pertama dan Departemen Tenaga Kerja akan merilis data Klaim Pengangguran Awal mingguan.

Menyusul penurunan tajam pada hari Selasa, Indeks USD mencatat penurunan kecil pada hari Rabu, didukung oleh data Pesanan Barang Tahan Lama yang optimis untuk bulan Maret. Selain itu, sikap pasar yang berhati-hati semakin membantu mata uang ini tetap tangguh terhadap mata uang lainnya yang sensitif terhadap risiko. Kamis pagi, Indeks USD tetap di wilayah negatif dan melemah menuju 105,50. Perekonomian AS diprakirakan tumbuh pada tingkat tahunan 2,5% pada kuartal pertama, menyusul ekspansi 3,4% yang tercatat pada kuartal terakhir 2023. Sementara itu, indeks saham berjangka AS melemah di pagi Eropa dan imbal hasil AS 10-tahun terus berfluktuasi di atas 4,6%.

EUR/USD memperoleh daya tarik dan naik ke level tertinggi dalam hampir dua minggu di atas 1,0720 setelah ditutup hampir tidak berubah pada hari Senin. Beberapa pengambil kebijakan European Central Bank (ECB) akan menyampaikan pidato sepanjang hari ini.

GBP/USD menutup hari kedua berturut-turut di wilayah positif pada hari Rabu dan terus mendorong lebih tinggi di awal sesi Eropa pada hari Kamis. Pasangan mata uang ini terakhir terlihat diperdagangkan tidak jauh dari 1,2500.

USD/JPY menembus di atas 155,00 dan mencapai level tertinggi dalam beberapa dekade di atas 155,50. Bank of Japan (BoJ) akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter selama jam-jsm perdagangan Asia pada hari Jumat.

Emas (XAU/USD) ditutup dengan penurunan kecil pada hari Rabu. Setelah melemah menuju $2.300 di sesi Asia pada hari Kamis, XAU/USD rebound dan terakhir terlihat diperdagangkan di atas $2.320.


sumber : fxstreet