Dolar Menguat, saat Berakhirnya Penutupan Pemerintah AS Terpanjang dalam Sejarah

Indeks Dolar AS (DXY), sebuah indeks yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap sekeranjang enam mata uang dunia, diperdagangkan dengan catatan positif di sekitar 99,45 saat berita ini ditulis Pukul 13.45 WIB pada hari Kamis. DXY menguat setelah penutupan pemerintah AS yang berlangsung lama berakhir ketika Presiden AS Donald Trump menandatangani undang-undang pendanaan.

Penutupan pemerintah terpanjang dalam sejarah AS berakhir pada hari Kamis setelah Trump menandatangani undang-undang pendanaan untuk membuka kembali pemerintah, menurut CNN. Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui undang-undang tersebut lebih awal pada hari Kamis dengan suara 222-209, dengan hampir semua anggota Partai Republik dan beberapa anggota Partai Demokrat memberikan suara untuknya. Perkembangan positif ini dapat memberikan dukungan bagi Dolar AS dalam waktu dekat.

Namun, pembukaan kembali akan memicu rilis tumpukan data ekonomi, meskipun Gedung Putih mengatakan pada hari Rabu bahwa data lapangan pekerjaan dan harga konsumen untuk bulan Oktober mungkin tidak akan pernah dirilis. Para analis percaya bahwa pemulihan data ekonomi AS akan menunjukkan perlambatan ekonomi, dan itu akan mendorong Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga pada bulan Desember. Pasar saat ini memprakirakan hampir 64% kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada bulan Desember, menurut alat FedWatch CME.

Para pengambil kebijakan The Fed terpecah mengenai penurunan suku bunga di tengah kekhawatiran inflasi. Gubernur The Fed Stephen Miran menggambarkan kebijakan moneter AS sebagai terlalu ketat, terutama karena dia percaya bahwa pendinginan inflasi perumahan sedang meredakan tekanan harga. Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic, mengatakan pada hari Rabu bahwa dia lebih memilih untuk mempertahankan suku bunga di tempatnya sampai ada “bukti jelas” bahwa inflasi bergerak kembali ke target 2% The Fed.

Pejabat The Fed dijadwalkan untuk berbicara lebih lanjut pada hari Kamis, termasuk Neel Kashkari, Alberto Musalem, dan Beth Hammack. Pernyataan ini dapat memberikan petunjuk tentang kebijakan moneter di masa depan. Setiap komentar hawkish dari pejabat The Fed dapat memperkuat USD, sementara pernyataan dovish dapat menyeret Greenback lebih rendah.


sumber : fxstreet