Dolar Melemah, Imbas Buruknya Data Inflasi AS

Greenback jatuh sebagai respon terhadap angka inflasi AS yang lebih rendah dari prakiraan di bulan Juni, di saat para investor sekarang melihat The Fed akan memangkas suku bunga secepatnya pada pertemuan bulan September.

Indeks USD (DXY) melemah ke posisi terendah multi-minggu dan mendekati area 104,00 setelah data IHK AS yang mengecewakan dan penurunan imbal hasil AS. Harga Produsen dan indeks awal Sentimen Konsumen Michigan akan menjadi pusat perhatian pada 12 Juli.

EUR/USD naik lebih jauh dan akhirnya berhasil menguji ulang area 1,0900, meskipun pergerakan tersebut gagal setelahnya. Harga Perdagangan Besar Jerman dan hasil Transaksi Berjalan diprakirakan akan dirilis pada 12 Juli.

GBP/USD naik ke level yang terakhir terlihat setahun yang lalu di dekat 1,2950 setelah aksi jual Greenback. Tidak ada rilis yang dijadwalkan di Inggris pada 12 Juli.

USD/JPY turun ke posisi terendah bulanan dan mendekati zona 157,00 menyusul dugaan langkah intervensi valuta asing lainnya oleh pejabat Jepang. Hasil akhir Produksi Industri akan dirilis pada 12 Juli.

AUD/USD melanjutkan pemulihan bulanannya dan naik ke level yang hanya berjarak beberapa pip dari rintangan 0,6800. Kalender Australia akan kosong pada tanggal 12 Juli.

Dolar yang lebih lemah dan pembicaraan pasar seputar penurunan suku bunga oleh The Fed mendorong harga WTI untuk menambah kenaikan pada hari Rabu melampaui angka $83,00 per barel.

Harga Emas naik tajam dan melampaui angka $2.420 per troy ons di tengah-tengah aksi jual Dolar, penurunan imbal hasil dan meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga. Di sisi lain, harga Perak naik ke sekitar angka $32,00 per ons, atau level tertinggi dalam enam minggu terakhir.


sumber : fxstreet