Dolar Masih Stabil Jelang Keputusan Fed; Poundsterling Melemah Imbas Turunnya Inflasi

Dolar AS stabil di Eropa pada hari Rabu (20/09) menjelang akhir rapat kebijakan terbaru Federal Reserve, sedangkan poundsterling melemah setelah menurunnya tingkat inflasi utama Inggris.

 

Pukul 14.45 WIB, Indeks Dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, diperdagangkan sebagian besar flat di 105,150, masih dekat level tertinggi enam bulan minggu lalu.

 

Dolar dalam ketidakpastian jelang keputusan suku bunga Fed

Indeks dolar telah diperdagangkan dalam range yang terbatas akhir-akhir ini, dengan traders menunggu berita yang akan keluar dari Federal Reserve ketika para pejabat menyimpulkan rapat penetapan kebijakan terbaru di sesi ini.

 

Bank sentral AS diharapkan akan menjaga suku bunga tetap. Namun dengan harga energi yang kembali naik dan data ekonomi cenderung menunjukkan ekonomi yang tangguh, Ketua Fed Jerome Powell kemungkinan akan tetap membuka opsi kenaikan lagi sebelum akhir tahun.

 

“Kami memperkirakan Powell akan menyatakan optimisme atas berlanjutnya pendinginan di pasar tenaga kerja dan disinflasi yang menyertainya, yang terjadi bersama dengan berlanjutnya kekuatan dalam pertumbuhan ekonomi,” kata analis di ABN Amro dalam sebuah catatan.

 

“Saat yang sama, kami memperkirakan Powell akan menegaskan kembali bahwa Komite tetap terbuka untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut jika hal itu terbukti perlu.”

 

Turunnya inflasi Inggris mengejutkan

Di lain tempat, GBP/USD turun 0,3% menjadi 1,2354 setelah inflasi Inggris tanpa diduga turun bulan Agustus, meningkatkan kemungkinan bahwa Bank of England bisa menunda siklus kenaikan suku bunga yang panjang dalam waktu dekat.

 

Data IHK utama turun menjadi 6,7% di bulan Agustus, dari 6,8% di bulan Juli, berbeda dari ekspektasi peningkatan menjadi 7,0%. Ini disebabkan oleh turunnya harga hotel dan tiket pesawat, serta harga makanan yang naik lebih rendah dibanding waktu yang sama tahun lalu.

 

BOE bertemu pada hari Kamis, dan diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga lagi, pasalnya inflasi masih jauh di atas target jangka menengah 2%. Namun, dengan mendinginnya perekonomian Inggris, hal ini bisa jadi merupakan yang terakhir dalam siklus pengetatan saat ini.

 

Harga produsen Jerman merosot

EUR/USD naik 0,1% di 1,0687, dengan euro menunjukkan beberapa kekuatan meskipun harga produsen Jerman turun sebesar 12,6% pada tahun ini di bulan Agustus, penurunan year-on-year/yoy terbesar di bulan Agustus sejak pengumpulan data dimulai pada tahun 1949 silam, sehingga memacu harapan atas turunnya kembali inflasi di negara dengan perekonomian terbesar di Eropa ini.

 

European Central Bank (ECB) kembali menaikkan suku bunga minggu lalu, karena inflasi tetap berada di atas targetnya, namun juga isyaratkan bahwa kenaikan pada hari Kamis mungkin merupakan yang terakhir untuk saat ini.

 

Yen bergerak dekat level terendah 10 bulan

USD/JPY naik 0,1% menjadi 147,95, bergerak di dekat level puncak 10 bulan menjelang pengumuman FOMC dan traders masih waspada terhadap kemungkinan intervensi untuk mendukung yen.

 

Bank of Japan akan bertemu pada hari Jumat, dan ekspektasinya adalah bank sentral akan mempertahankan suku bunga sangat rendah, bisa  memberikan tekanan lanjutan bagi mata uang Jepang.

 

USD/CNY naik ke 7,2988, setelah People’s Bank of China menahan suku bunga utama pinjamannya stabil di rekor terendah.

 

PBOC juga menetapkan kurs tengah harian yang lebih kuat untuk yuan pada hari Rabu, kala PBOC berjuang untuk menjaga keseimbangan antara mendorong pemulihan ekonomi dan mencegah pelemahan lebih lanjut yuan.

 

sumber : investing

 

 

 

Disclaimer:

 

Analysis ini hanya sebuah informasi dan tidak ada keharusan untuk diikuti. Segala tindakan / keputusan yang anda ambil merupakan tanggung jawab penuh atas diri anda sendiri.