Dolar Ausie Melemah, Setelah RBA Pangkas Suku Bunga

Dolar Australia (AUD) kehilangan kekuatan terhadap Dolar AS (USD) pada hari Selasa setelah rilis keputusan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia (RBA). Pasangan mata uang AUDUSD mungkin akan menguat karena Presiden AS, Donald Trump, telah memperpanjang tenggat waktu tarif Tiongkok selama 90 hari lagi. Para pedagang kemungkinan akan mengalihkan perhatian mereka ke data inflasi konsumen AS yang akan datang yang dijadwalkan rilis nanti di perdagangan sesi Amerika Utara.
Reserve Bank of Australia mengumumkan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp), seperti yang diprakirakan secara luas, membawa Official Cash Rate (OCR) menjadi 3,6% dari 3,85% pada pertemuan kebijakan moneter bulan Agustus. Pernyataan kebijakan moneter RBA mencatat bahwa inflasi terus moderat. Prospeknya tetap tidak pasti. RBA menegaskan bahwa menjaga stabilitas harga dan lapangan kerja penuh tetap menjadi prioritas utama.
Pemerintahan Trump setuju untuk menunda penerapan tarif besar-besaran terhadap Tiongkok, mitra dagang dekat Australia, selama tambahan 90 hari, hanya beberapa jam sebelum perjanjian sebelumnya antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut akan berakhir. Sebagai tanggapan, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengumumkan akan menangguhkan tarif tambahan pada barang-barang AS untuk periode yang sama, menyusul perintah eksekutif Trump yang memperpanjang gencatan tarif.
sumber : fxstreet