Dolar AS Tertekan Ketegangan Trump-The Fed Soal Suku Bunga

Risiko tekanan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) menjadi kekhawatiran utama jangka pendek bagi dolar AS.
Dikutip dari US News, Senin (29/9/2025) dolar AS telah melemah sekitar 9,5% tahun ini terhadap sejumlah mata uang dunia.
Trump terus-menerus mengkritik Ketua The Fed Jerome Powell dan Dewan Gubernur bank sentral AS. Dia menilai suku bunga tidak diturunkan secara memadai. Eksekutif senior di perusahaan pengelola aset AS, PGIM Fixed Income melihat kondisi tersebut membuat investor khawatir bahwa tekanan politik dapat memengaruhi kebijakan moneter.
“Kami cukup khawatir tentang pergeseran tajam ke arah dovish dalam fungsi reaksi The Fed memasuki tahun depan,” kata Daleep Singh, wakil ketua dan kepala ekonom global di PGIM Fixed Income.
Meskipun The Fed telah memangkas suku bunga dan diperkirakan akan terus menurunkan biaya pinjaman beberapa bulan mendatang, Singh memperkirakan, skenario tersebut dapat berubah setelah masa jabatan Powell berakhir pada Mei 2026 mendatang.
“Ada kemungkinan besar bahwa FOMC akan terlihat dan bertindak sangat berbeda,” ujarnya dalam sebuah konferensi dolar di Federal Reserve Bank of New York.
Kebijakan moneter yang longgar, disertai kebijakan fiskal yang longgar dan tekanan inflasi yang meningkat, akan berdampak negatif bagi dolar, tambah Singh, terutama mengingat bank-bank sentral di negara-negara ekonomi utama lainnya berada pada tahap siklus kebijakan moneter yang berbeda dan kecil kemungkinannya untuk meniru pergeseran dovish The Fed.
sumber : investor.id