Dolar AS Menguat karena Optimisme Pasar Terhadap Penundaan Tarif

Dolar AS menunjukkan penguatan moderat terhadap sejumlah mata uang utama, didorong oleh kombinasi sentimen risiko yang membaik dan ekspektasi terhadap data ekonomi AS yang akan dirilis dalam waktu dekat. Indeks dolar AS (DXY) diperdagangkan di sekitar level 99, mencerminkan stabilitas setelah sebelumnya mengalami tekanan akibat ketidakpastian kebijakan perdagangan dan prospek pertumbuhan ekonomi global. Penguatan dolar ini terjadi seiring dengan meningkatnya optimisme pasar terhadap penundaan tarif 50% oleh Presiden Donald Trump terhadap barang-barang dari Uni Eropa hingga 9 Juli 2025, yang memberikan waktu tambahan bagi negosiasi perdagangan antara kedua pihak.

Di sisi lain, data ekonomi AS yang akan dirilis, termasuk risalah rapat FOMC dan data Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti, menjadi fokus utama investor. Risalah FOMC diharapkan memberikan wawasan lebih lanjut mengenai pandangan internal The Fed terhadap kondisi ekonomi dan arah kebijakan moneter ke depan, sementara data PCE inti akan memberikan indikasi mengenai tekanan inflasi yang dapat mempengaruhi keputusan suku bunga selanjutnya. Ekspektasi terhadap data-data ini turut mendukung permintaan terhadap dolar AS sebagai aset safe haven.

Secara teknikal, dolar AS menunjukkan kecenderungan stabil dengan potensi penguatan lebih lanjut jika data ekonomi mendatang mendukung prospek pertumbuhan dan inflasi yang sehat. Namun, ketidakpastian geopolitik dan dinamika perdagangan global tetap menjadi faktor risiko yang dapat mempengaruhi pergerakan dolar dalam jangka pendek. Dengan demikian, pasar valuta asing pada sesi Eropa 28 Mei 2025 mencerminkan keseimbangan antara optimisme terhadap ekonomi AS dan kehati-hatian terhadap faktor eksternal yang dapat mempengaruhi stabilitas pasar.


sumber : reuters