Dihantam Dolar dan Obligasi AS, Harga Emas Ambruk

Harga emas turun lebih dari 1% setelah sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada Rabu (23/10/2024). Hal itu akibat dihantam kenaikan dolar dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS). Dengan demikian, mengimbangi permintaan aset safe haven yang didorong oleh pemilu Presiden AS pada 5 November dan ketegangan di Timur Tengah.

Harga emas spot anjlok 1,1% menjadi US$ 2.708,82 per ons, setelah sempat mencatatkan rekor tertinggi US$ 2.758,49 di awal sesi AS.

Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak lebih dari 31%, mencetak berbagai rekor tertinggi baru. Hal ini dipicu oleh pemangkasan suku bunga The Fed bulan lalu serta meningkatnya permintaan safe haven di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global.

“Beberapa pelaku pasar mengambil keuntungan, dan dengan kenaikan imbal hasil obligasi, emas akan sulit untuk naik lebih tinggi,” ujar Bob Haberkorn, Senior Market Strategist di RJO Futures.

Namun, Haberkorn menambahkan, harga emas masih berpotensi mencapai level US$ 2.800 per ons pada akhir pekan ini karena permintaan aset safe haven.

Indeks dolar naik 0,3% mendekati level tertinggi dalam tiga bulan, membuat emas menjadi kurang menarik bagi pemegang mata uang lain. Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS juga naik ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir.

“Ketidakpastian terkait pemilu Presiden AS dan beban utang yang meningkat di AS membuat pemerintah harus menerbitkan miliaran dolar utang hanya beberapa saat sebelum pemilu, di tengah pasar yang relatif tipis dan gelisah,” kata Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank.

Menjelang pemilu presiden AS yang tinggal dua minggu lagi, jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan Wakil Presiden Kamala Harris unggul tipis dengan 46% dukungan dibandingkan mantan Presiden Donald Trump yang memperoleh 43%.

Sedangkan harga logam mulia lainnya, yaitu perak spot ambles 3,1% menjadi US$ 33,74 per ons, setelah sebelumnya mencapai harga tertinggi sejak akhir 2012 pada level US$ 34,87 pada Selasa (22/10/2024). “Rasio emas atau perak yang saat ini berada di sekitar 80 menunjukkan perak cenderung ikut menguat sebagai konsekuensi alami dari lonjakan harga emas,” kata Kinesis Money dalam catatannya.

Sementara itu, harga platinum turun 1% menjadi US$ 1.018,65, sementara paladium jatuh 1,9% menjadi US$ 1.055,98.


sumber : investor.id