Dihantam Berbagai Tekanan, Harga Emas Jatuh

Harga emas dunia jatuh pada perdagangan Jumat (25/7/2025). Penurunan itu karena tertekan penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Ditambah lagi, meningkatnya optimisme pasar terhadap tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa (UE). Sentimen ini menggerus permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.

Harga emas jatuh 0,93% dan ditutup di US$ 3.337,31 per ons.

Dikutip dari CNBC internasional, indeks dolar AS menguat dari posisi terendah dua pekan, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar negeri.

Wakil Presiden dan Analis Senior Logam di Zaner Metals Peter Grant mengatakan, kesepakatan dengan Jepang cukup signifikan, dan kini ada harapan kesepakatan AS-UE tercapai sebelum tenggat 1 Agustus. “Hal ini mengurangi permintaan safe haven karena selera risiko meningkat dan mendorong modal mengalir ke aset berisiko,” jelasnya.

Komisi Eropa mengisyaratkan kesepakatan dengan AS sudah dekat, meski sejumlah negara anggota tetap menyetujui opsi tarif balasan jika negosiasi gagal.

Di sisi data ekonomi, klaim pengangguran AS turun ke level terendah dalam tiga bulan, menandakan pasar tenaga kerja tetap stabil di tengah melambatnya perekrutan. Stabilnya data ketenagakerjaan ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan menahan suku bunga di level 4,25%–4,50% pada pertemuan pekan depan.

Namun, Presiden AS Donald Trump kembali memberikan tekanan kepada Ketua The Fed Jerome Powell melalui kunjungan mendadak ke bank sentral, mendesak penurunan suku bunga yang lebih dalam.

Menurut Grant, emas mungkin mendapat minat beli di level US$ 3.300, tetapi kemungkinan belum akan mencetak rekor tertinggi baru sebelum keputusan The Fed diumumkan. “Pertemuan ini bisa menjadi sinyal untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut di akhir tahun,” ujarnya.

Tidak hanya emas, harga logam lainnya juga melemah. Harga perak turun 2,3% ke US$ 38,2 per ons, meski masih mencatat kenaikan mingguan. Platinum melemah 0,9% menjadi US$ 1.395,31 per ons, dan palladium terpangkas 0,7% ke US$ 1.219,07 per ons, keduanya tercatat mengalami penurunan dalam sepekan terakhir.


sumber : investor.id