Data Inflasi AS Gagal Angkat Dolar, Fokus Beralih ke IHP AS
Dolar AS (USD) mengungguli mata uang-mata uang lain dengan reaksi awal terhadap angka inflasi Desember pada hari Kamis, namun gagal mempertahankan kekuatannya karena imbal hasil obligasi pemerintah AS berbalik turun di akhir sesi Amerika. Meskipun pasar relatif tenang di hari Jumat pagi, data Indeks Harga Produsen (IHP) untuk bulan Desember dari AS dapat meningkatkan volatilitas menjelang akhir pekan.
Inflasi di AS, yang diukur dengan perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK), naik menjadi 3,4% pada basis tahunan di bulan Desember, demikian dilaporkan Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) AS pada hari Kamis. Angka ini mengikuti 3,1% di bulan November dan lebih kuat dari ekspektasi pasar sebesar 3,2%. IHK Inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, naik 0,3% secara bulanan sesuai perkiraan. Indeks USD naik ke level tertinggi lima hari di 102,76 setelah laporan inflasi namun ditutup flat di bawah 102,50 karena imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun gagal bertahan di atas 4%.
Selama jam perdagangan Asia, data dari Tiongkok menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen naik 0,1% secara bulanan di bulan Desember, naik dari penurunan 0,5% yang terlihat di bulan November. Data lain dari Tiongkok menunjukkan bahwa surplus perdagangan melebar menjadi $75,34 miliar di bulan Desember dari $68,39 miliar. Angka ini melampaui prakiraan pasar untuk surplus sebesar $74,75 miliar. Meskipun demikian, indeks Shanghai Composite dan Hang Seng keduanya terlihat diperdagangkan datar pada hari ini. Sementara itu, indeks saham berjangka AS membukukan kerugian kecil di awal sesi Eropa.
Menyusul beberapa aksi volatilitas di sesi Amerika, EUR/USD menetap di atas 1,0950. Kepala Ekonom Bank Sentral Eropa, Philip Lane, akan menyampaikan pidato pada jam perdagangan Eropa hari Jumat.
Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) melaporkan pada hari Jumat bahwa Produk Domestik Bruto tumbuh 0,3% pada skala bulanan di bulan November menyusul kontraksi 0,3% yang tercatat di bulan Oktober. ONS juga mengumumkan bahwa Produksi Industri dan Produksi Manufaktur berekspansi masing-masing sebesar 0,3% dan 0,4% pada periode yang sama. GBP/USD tidak menunjukkan reaksi langsung terhadap data-data ini dan terakhir terlihat bergerak naik dan turun dalam kisaran sempit di atas 1,2750.
Setelah naik ke level tertinggi dalam satu bulan di dekat 146,50, USD/JPY berbalik arah dan ditutup di zona merah pada hari Kamis. Pasangan ini tetap berada di posisi negatif pada Jumat pagi dan diperdagangkan di sekitar 145,00.
Emas diuntungkan oleh penurunan imbal hasil obligasi AS di paruh kedua hari Kamis dan terus menguat di sesi Asia pada hari Jumat. Pada saat berita ini ditulis, XAU/USD bertahan pada kenaikan harian marjinal di atas $2.030.
sumber : fxstreet