Citi Naikkan Proyeksi Harga Emas Dalam Tiga Bulan ke Depan

Citigroup (Citi) menaikkan proyeksi harga emas dunia dalam tiga bulan ke depan menjadi US$ 3.500 per ons dari sebelumnya US$ 3.300. Kenaikan ini mencerminkan kekhawatiran yang kian dalam terhadap perlambatan ekonomi dan inflasi Amerika Serikat (AS) yang dipicu tarif baru Presiden Donald Trump.
Dikutip dari Reuters, dalam riset terbarunya, Citi juga merevisi kisaran perdagangan harga emas menjadi US$ 3.300–3.600 dari sebelumnya US$ 3.100–3.500. Bank investasi global ini menilai pertumbuhan ekonomi AS dalam jangka pendek terus melemah, sementara inflasi terkait tarif diperkirakan tetap tinggi pada paruh kedua 2025.
“Kekhawatiran atas pertumbuhan AS dan inflasi akibat tarif akan tetap tinggi pada paruh kedua 2025. Ditambah pelemahan dolar, harga emas berpotensi menembus rekor tertinggi baru,” tulis Citi dalam catatan risetnya.
Pekan lalu, Trump menetapkan tarif tinggi terhadap puluhan mitra dagang utama, termasuk Kanada, Brasil, India, dan Taiwan. Menurut Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, tarif-tarif ini tidak akan dicabut dalam waktu dekat meski negosiasi terus berjalan.
Sementara itu, data ketenagakerjaan AS juga menunjukkan pelemahan signifikan. Nonfarm payrolls hanya bertambah 73 ribu pada Juli, jauh di bawah ekspektasi, setelah revisi turun pada bulan sebelumnya.
Kondisi tersebut memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, dengan probabilitas 81% menurut CME FedWatch Tool.
Citi juga menyoroti lemahnya data ketenagakerjaan kuartal II-2025, meningkatnya keraguan terhadap kredibilitas The Fed dan statistik ekonomi AS, serta risiko geopolitik akibat konflik Rusia-Ukraina.
Emas, yang dikenal sebagai aset safe haven saat gejolak politik dan ekonomi meningkat, cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah.
Citi mencatat permintaan emas global telah meningkat lebih dari sepertiga sejak pertengahan 2022 dan hampir menggandakan harga emas hingga kuartal II-2025.
“Kenaikan permintaan emas dipicu oleh kuatnya minat investasi, pembelian bank sentral yang moderat, serta permintaan perhiasan yang tetap solid meski harga tinggi,” tutup Citi.
sumber : investor.id