China Lanjutkan Beli Emas, Harga Emas Langsung Melejit
Harga emas melejit hingga 1% dan mencapai level tertinggi dalam dua pekan terakhir pada Senin (9/12/2024). Kenaikan itu didorong oleh pembelian emas oleh Bank Sentral China (People’s Bank of China/PBOC) setelah enam bulan berhenti, serta harapan pemangkasan suku bunga The Fed pekan depan.
Harga emas spot naik 1% menjadi US$ 2.676,29 per ons.
“Faktor utama kenaikan ini adalah kabar bahwa Bank Sentral China kembali melanjutkan pembelian emasnya. Pasar menjadi optimis bahwa bank sentral lain akan mengikuti langkah ini, sehingga mendukung permintaan yang lebih besar,” kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities Bart Melek dikutip dari CNBC internasional.
Pada 2023, China tercatat sebagai pembeli emas terbesar di sektor resmi dunia. Namun, PBOC sempat menghentikan tren pembelian emasnya selama 18 bulan pada Mei lalu. Dengan dimulainya kembali pembelian ini, permintaan investor di China diperkirakan akan meningkat.
Pembelian besar-besaran oleh bank sentral, ditambah pelonggaran kebijakan moneter dan ketegangan geopolitik, menjadi faktor utama yang mendorong reli harga emas tahun ini.
The Fed telah memulai siklus pemangkasan suku bunga sejak September dengan pengurangan besar 50 basis poin, disusul pemangkasan 25 basis poin pada November. Kini, trader memprediksi peluang sebesar 87% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga lagi sebesar 0,25% pada pertemuan 17-18 Desember mendatang.
Namun, analis Rhona O’Connell dari StoneX memperingatkan bahwa jika The Fed memutuskan untuk menghentikan pemangkasan suku bunga dan memberikan pesan yang lebih berhati-hati, harga emas bisa tertekan sementara.
“Dalam jangka menengah, faktor geopolitik dan tekanan di sektor perbankan tetap menjadi pendorong utama yang melebihi hambatan apapun,” tambah O’Connell.
Ketegangan politik di Timur Tengah kembali memanas setelah pemberontak Suriah berhasil menguasai Damaskus, yang memaksa Presiden Bashar al-Assad melarikan diri ke Rusia. Ketidakstabilan politik ini menciptakan daya tarik bagi emas sebagai aset safe-haven, terutama di tengah lingkungan suku bunga rendah.
Tidak hanya emas, logam mulia lainnya juga mencatat kenaikan signifikan. Harga spot perak naik 3,4% menjadi US$ 32,04 per ons, platinum bertambah 2% menjadi US$ 945,68 per ons, dan palladium melonjak 2,9% ke US$ 983,93 per ons.
sumber : investor.id