Ausie Dolar Tertekan Setelah Keputusan Suku Bunga RBA

Dolar Australia (AUD) merosot terhadap Dolar AS (USD) pada hari Selasa, setelah mengalami kenaikan lebih dari 0,50% di hari sebelumnya. Pasangan AUDUSD tetap tertekan setelah keputusan suku bunga dari Reserve Bank of Australia (RBA) dan Bank Rakyat Tiongkok (PBoC). Dewan RBA memberikan suara untuk memotong Official Cash Rate (OCR) sebesar 25 basis poin, menguranginya dari 4,1% menjadi 3,85% pada pertemuan kebijakan moneter bulan Mei. Langkah ini sebagian besar diharapkan oleh pasar.

Gubernur RBA Michele Bullock menyatakan, dalam konferensi pers setelah keputusan kebijakan, pentingnya mengendalikan inflasi dan menyatakan keyakinan pada kemampuan RBA untuk mencapai tujuan tersebut. Gubernur Bullock menggambarkan pemotongan suku bunga sebagai langkah proaktif yang didorong oleh kepercayaan, menyatakan bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk kondisi ekonomi saat ini. Dia menambahkan bahwa Dewan tetap siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan dan memberi sinyal bahwa penyesuaian tambahan dapat dilakukan di masa depan.

PBoC mengumumkan pengurangan Suku Bunga Dasar Pinjaman (LPR) pada hari Selasa. LPR satu tahun diturunkan dari 3,10% menjadi 3,00%, sementara LPR lima tahun dikurangi dari 3,60% menjadi 3,50%. Mengingat hubungan perdagangan yang erat antara Australia dan Tiongkok, setiap perubahan di pasar Tiongkok dapat berdampak signifikan pada Dolar Australia.

Dolar Australia terus melemah akibat meningkatnya gejolak politik di Australia. Koalisi oposisi terpecah setelah Partai Nasional menarik diri dari aliansinya dengan Partai Liberal. Sementara itu, Partai Buruh yang berkuasa kembali berkuasa dengan mandat yang lebih kuat dan lebih luas, memanfaatkan kekacauan di dalam Oposisi.

Perhatian pasar kini beralih ke keputusan suku bunga RBA yang akan datang yang dijadwalkan untuk sore ini. Bank sentral diperkirakan akan memotong suku bunga sebesar 25 basis poin, setelah data ketenagakerjaan yang lebih kuat dari yang diperkirakan minggu lalu.

Pasangan AUDUSD menguat pada hari Senin saat Dolar AS melemah setelah Moody’s Ratings menurunkan peringkat kredit AS dari Aaa menjadi Aa1. Langkah ini sejalan dengan penurunan serupa oleh Fitch Ratings pada tahun 2023 dan Standard & Poor’s pada tahun 2011. Moody’s kini memproyeksikan utang federal AS akan naik menjadi sekitar 134% dari PDB pada tahun 2035, naik dari 98% pada tahun 2023, dengan defisit anggaran diperkirakan akan melebar menjadi hampir 9% dari PDB. Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya biaya layanan utang, program jaminan sosial yang berkembang, dan penurunan pendapatan pajak.


sumber : fxstreet