Ancaman Tarif Trump Bawa Indeks Dolar AS Makin Melemah

Indeks Dolar AS (DXY), sebuah indeks yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap sekeranjang enam mata uang dunia, diperdagangkan melemah di 98,63 saat berita ini ditulis Pukul 13.45 WIB pada hari Senin. Pasar berharap akan adanya kompromi dalam perang dagang AS-Tiongkok, yang mengangkat Dolar AS terhadap mata uang utama lainnya.

Presiden AS, Donald Trump, pada hari Jumat mengancam akan memberlakukan tarif 100% pada Tiongkok mulai 1 November 2025. Tiongkok memperingatkan AS bahwa mereka akan membalas jika Trump tidak menarik ancamannya untuk memberlakukan bea terhadap impor Tiongkok. Pada hari Minggu, Trump melunakkan nada bicaranya, mengatakan bahwa ekonomi Tiongkok “akan baik-baik saja” dan bahwa AS ingin “membantu Tiongkok, bukan menyakitinya.” Para pedagang berharap AS akan meredakan eskalasi terbaru dalam perang dagang dengan Tiongkok, yang membantu membatasi penurunan DXY.

Keyakinan konsumen di AS memburuk pada awal Oktober, dengan Indeks Sentimen Konsumen University of Michigan turun menjadi 55,0 dalam estimasi pendahuluan dari 55,1 di bulan September. Angka ini lebih baik dari konsensus pasar 54,2. Sementara itu, Ekspektasi Inflasi Konsumen 1 tahun turun menjadi 4,6% dari 4,7% di bulan September, dan Ekspektasi Inflasi Konsumen 5 tahun tetap tidak berubah di 3,7%.

Peluang kenaikan untuk Dolar AS mungkin terbatas di tengah ketidakpastian akibat penutupan pemerintah AS. Penutupan pemerintah federal AS telah memasuki minggu ketiga karena Kongres tetap terjebak dalam rencana pendanaan, dan Senat tidak dijadwalkan untuk mengadakan pemungutan suara hingga hari Selasa.

Pasar memprakirakan kemungkinan hampir 97% bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan bulan Oktober, sementara kemungkinan penurunan tambahan di bulan Desember adalah 92%, menurut alat FedWatch CME.


sumber : fxstreet