Aksi Profit Taking Investor, Harga Emas Anjlok

Harga emas anjlok pada Selasa (25/2/2025), menyentuh level terendah dalam lebih dari seminggu. Penurunan ini terjadi akibat aksi profit taking investor setelah rekor tertinggi pada sesi sebelumnya.
Dikutip dari Reuters, hal itu terjadi di tengah kekhawatiran berkelanjutan terkait kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Harga emas spot ambles 1,4% dan ditutup di US$ 2.914,74 per ons, setelah sempat menyentuh level terendah sejak 17 Februari 2025. Pada perdagangan Senin (24/2/2025), harga emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di US$ 2.956,07 per ons.
Senior Market Strategist di RJO Futures Bob Haberkorn menyebut, penurunan ini dipicu oleh aksi ambil untung dan investor yang memilih keluar sementara dari pasar untuk kembali masuk di harga lebih rendah.
Meski turun, emas tetap mencatat rekor tertinggi sepanjang kesebelas kalinya pada tahun ini, bahkan telah melampaui ambang psikologis US$ 2.950 per ons.
Pada Senin, Trump menegaskan, tarif impor terhadap Kanada dan Meksiko tetap sesuai jadwal, meskipun kedua negara telah meningkatkan keamanan perbatasan dan berupaya menghentikan aliran fentanyl ke AS. Tenggat waktu penerapan tarif tersebut jatuh pada 4 Maret mendatang.
Wakil Presiden dan Senior Metals Strategist di Zaner Metals Peter Grant mengatakan, ketidakpastian terkait tarif dan perdagangan global masih tinggi. “Penurunan harga emas kemungkinan akan terus dianggap sebagai peluang beli oleh investor,” ujarnya.
Sementara itu, investor menantikan laporan Personal Consumption Expenditures (PCE) AS yang akan dirilis pada Jumat mendatang. Data ini merupakan indikator inflasi yang digunakan The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga.
Penelitian yang diterbitkan oleh The Fed San Francisco pada Senin menyebutkan, bank sentral AS diharapkan merespons inflasi dan pasar tenaga kerja secara kuat dan sistematis’. Jika inflasi tetap tinggi, The Fed mungkin menahan suku bunga lebih lama, yang dapat mengurangi daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil.
Selain emas, harga logam mulia lainnya juga mengalami penurunan, yaitu perak anjlok 2,3% menjadi US$ 31,61 per ons, platinum turun 0,5% ke US$ 962,15 per ons, dan palladium merosot 1,9% menjadi US$ 922,39 per ons.
sumber : investor.id