Mata Uang Asia Bergerak Tipis, Dolar Stabil sebelum Pidato Powell

Sebagian besar mata uang Asia bergerak dalam range yang tipis pada hari Jumat (01/12), sementara dolar rebound dari posisi terendah 3,5 bulan untuk mengantisipasi sinyal suku bunga lain dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Mata uang regional sedikit tenang setelah rally yang luar biasa sepanjang bulan November, di tengah meningkatnya keyakinan bahwa The Fed telah selesai menaikkan suku bunga. Bank sentral saat ini secara luas diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga pada tahun 2024, dan pasar saat ini mencari lebih banyak isyarat tentang waktu penurunan suku bunga.

Beberapa data ekonomi yang beragam dari Asia juga memberikan isyarat yang tidak terlalu mengejutkan bagi pasar. Yuan China flat setelah survei swasta menunjukkan aktivitas manufaktur rebound secara tak terduga di bulan November.

Namun angka tersebut kontras dengan data resmi yang dirilis pada hari Kamis, yang menunjukkan kontraksi berkelanjutan di sektor manufaktur.

Dolar Australia naik tipis pasca aktivitas manufaktur mengalami kontraksi seperti yang diperkirakan pada bulan November. Fokus saat ini tertuju rapat Reserve Bank of Australia minggu depan, di mana bank sentral secara luas diperkirakan akan menahan suku bunga di tengah melandainya inflasi.

Won Korea Selatan stabil menyusul data perdagangan dan manufaktur yang beragam, sementara rupee India tetap mendekati rekor terendah, bahkan ketika ekonomi India tumbuh lebih cepat dari ekspektasi pada kuartal September.

Rapat Reserve Bank of India juga akan diadakan minggu depan, di mana bank akan mempertahankan suku bunga.

Dolar stabil setelah rebound dari low 3,5 bulan, Powell ditunggu
Ketidakpastian atas potensi kenaikan suku bunga The Fed membantu Dolar pulih tajam dari level terendah pertengahan Agustus.

Data semalam juga tunjukkan Indeks harga PCE – pengukur inflasi pilihan The Fed – tetap nyaman di atas target 2% bank sentral pada bulan Oktober.

Indeks dolar dan indeks dolar turun sedikit di perdagangan Asia, setelah menguat 0,7% pada hari Kamis.

Powell akan berbicara dalam dua acara terpisah hari Jumat. Apa pun Perubahan dari retorika Ketua The Fed sebagian besar menjadi fokus utama setelah beberapa pejabat The Fed lainnya menyarankan agar bank sentral tidak lagi menaikkan suku bunga.

Powell sebagian besar mempertahankan retorika bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, meskipun tren tersebut juga akan bergantung pada jalur inflasi. Beberapa anggota Fed mencatat minggu ini bahwa inflasi telah turun secara substansial tahun ini, kendati masih tetap di atas kisaran target bank sentral.

Dolar juga mengalami penurunan tajam di bulan November, di tengah meningkatnya keyakinan bahwa the Fed telah selesai menaikkan suku bunga. Mata uang Asia telah menguat sepanjang bulan ini karena dengan pemikiran yang sama.


sumber : investing