Harga Emas dan Perak Kompak Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa
Harga emas dunia melonjak lebih dari 2% dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada perdagangan Senin (22/12/2025), didorong meningkatnya minat aset lindung nilai seiring memanasnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela.
Dikutip dari Reuters, kenaikan tajam juga diikuti harga perak yang turut menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa baru.
Harga emas spot naik 2,27% dan ditutup di level US$ 4.443,55 per ons, setelah sebelumnya sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 4.449,11 per ons. Saat berita ini ditulis Pukul 06.40 WIB, harga Emas Cetak Level Tertinggi kembali di US$ 4.459,61 per ons.
Analis Nemo.Money menilai, lonjakan harga emas dalam jangka pendek terutama dipicu meningkatnya tensi geopolitik antara AS dan Venezuela.
“Dalam beberapa sesi terakhir, harga emas bergerak di bawah level tertinggi sepanjang masa. Kenaikan hari ini terlihat sebagai dorongan momentum yang wajar setelah fase konsolidasi bullish, terlebih di tengah volume perdagangan yang cenderung tipis karena musim liburan,” ujar analis Nemo.Money.
Analis tersebut menambahkan, target psikologis berikutnya bagi pelaku pasar emas berada di kisaran US$ 5.000 per ons pada tahun depan.
Ketegangan geopolitik meningkat setelah Presiden AS Donald Trump pekan lalu mengumumkan kebijakan ‘blokade’ terhadap seluruh kapal tanker minyak yang berada di bawah sanksi dan masuk atau keluar dari Venezuela. Langkah tersebut memperkuat sentimen risk-off di pasar global.
Selain faktor geopolitik, sentimen positif emas juga datang dari isu kebijakan moneter AS. CNBC melaporkan, Trump berpeluang menunjuk Ketua The Fed yang baru pada awal Januari 2026, menggantikan Jerome Powell yang dijadwalkan pensiun pada pertengahan 2026.
Pasar menilai, ketua The Fed berikutnya berpotensi lebih sejalan dengan dorongan Trump untuk penurunan suku bunga lanjutan.
Sebagai aset lindung nilai, emas memang cenderung menguat di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Sepanjang tahun ini, harga emas telah melesat lebih dari 69%, menjadi kenaikan tahunan terbesar sejak 1979. Lonjakan tersebut didorong pembelian agresif bank sentral global, aliran dana safe haven, serta tren suku bunga rendah.
Tak hanya emas, harga perak spot juga naik 2,57% dan ditutup di level US$ 69,01 per ons, setelah sempat menyentuh rekor baru di US$ 69,43 per ons di awal perdagangan. Sepanjang 2025, harga perak telah melonjak lebih dari 136%.
Macquarie strategist menyebutkan, reli harga perak dipicu oleh defisit pasokan dan permintaan yang terus berlanjut, serta meningkatnya permintaan impor dari India selama musim perayaan. Macquarie memperkirakan, harga perak rata-rata akan berada di level US$ 57 per ons pada 2026.
Di sisi lain, indeks dolar AS tercatat melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia, sehingga membuat harga logam mulia berdenominasi dolar menjadi lebih terjangkau bagi pembeli global.
sumber : investor.id
