Harga Minyak Turun Dua Hari Beruntun karena Harapan Damai Rusia-Ukraina

Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) kehilangan pijakan selama dua hari berturut-turut, diperdagangkan di sekitar $55,84 per barel saat berita ini ditulis Pukul 13.50 WIB pada hari Jumat. Harga Minyak Mentah berada di jalur untuk penurunan mingguan kedua berturut-turut karena harapan akan kesepakatan damai Rusia–Ukraina mengalahkan kekhawatiran terhadap gangguan pasokan.

Menurut Reuters, Presiden AS, Donald Trump, mengatakan pada hari Kamis bahwa negosiasi untuk mengakhiri perang di Ukraina “semakin dekat dengan sesuatu,” menjelang pertemuan yang direncanakan antara para pejabat AS dan Rusia akhir pekan ini.

Sementara itu, para pedagang tetap tidak yakin bagaimana Washington akan menegakkan janji Trump untuk memblokir tanker yang dikenakan sanksi masuk dan keluar dari Venezuela, yang menyumbang sekitar 1% dari pasokan Minyak global.

Dalam tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Penjaga Pantai AS menyita sebuah tanker Minyak Venezuela minggu lalu. Pada hari Kamis, Venezuela mengizinkan dua kapal tanker Minyak Mentah sangat besar yang tidak dikenakan sanksi untuk berangkat ke Tiongkok, lapor Reuters, mengutip sumber yang dekat dengan operasi ekspor Minyak negara tersebut.

AS juga bergerak untuk memperketat sanksi terhadap sektor energi Rusia untuk mendukung upaya perdamaian Ukraina, sementara Inggris telah mengenakan sanksi terhadap tiga produsen Minyak Rusia yang lebih kecil. Langkah tambahan yang menargetkan Minyak Rusia dapat menimbulkan risiko pasokan yang lebih besar daripada blokade tanker Venezuela yang diusulkan oleh Trump.

Harga Minyak, pada 16 Desember 2025, jatuh ke level terendah dalam hampir lima tahun, tertekan oleh ekspektasi pasokan melimpah saat OPEC+, Organization of the Petroleum Exporting Countries dan sekutu-sekutunya, secara bertahap memulihkan kapasitas yang ditutup dan produsen-produsen non-OPEC meningkatkan output. Tanda-tanda awal pelemahan permintaan juga muncul di antara konsumen-konsumen utama, termasuk Tiongkok dan AS, membuat harga Minyak turun sekitar 20% untuk tahun ini.


sumber : fxstreet