Harga Minyak Rebound, Setelah AS Sita Tanker Venezuela

West Texas Intermediate (WTI), patokan Minyak Mentah AS, diperdagangkan di kisaran $58,02 saat berita ini ditulis Pukul 13.20 WIB pada hari Jumat. Harga pulih dari penurunan yang dialami dari penutupan terendahnya dalam hampir dua bulan di tengah faktor-faktor geopolitik, termasuk penyitaan tanker Minyak yang dikenakan sanksi oleh AS di lepas pantai Venezuela.

Bloomberg melaporkan pada hari Kamis bahwa pasukan AS mencegat dan menyita sebuah tanker Minyak yang dikenakan sanksi di lepas pantai Venezuela, menandai eskalasi serius ketegangan antara kedua negara. Langkah AS ini dapat membuat Venezuela jauh lebih sulit untuk mengekspor Minyak Mentahnya, karena perusahaan pelayaran asing kini kurang berminat untuk memuat kargonya. Ketegangan geopolitik dapat memberikan dukungan bagi harga WTI dalam waktu dekat.

Di sisi lain, perundingan damai Ukraina meredakan sentimen, dan para analis percaya bahwa mengakhiri perang Rusia-Ukraina akan mengurangi ancaman terhadap infrastruktur energi di wilayah tersebut dan meningkatkan prediktabilitas di sisi pasokan. Hal ini mungkin membatasi kenaikan harga emas hitam. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan pada hari Kamis bahwa delegasi Kyiv berbicara dengan para pejabat tinggi AS untuk membahas jaminan keamanan bagi Ukraina dalam sebuah percakapan video setelah menyampaikan kepada Amerika sebuah revisi kerangka kerja 20 poin untuk mengakhiri perang dengan Rusia.

Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mengurangi suku bunga acuannya sebesar seperempat poin persentase pada pertemuan kebijakan bulan Desember pada hari Rabu, membawa kisaran target menjadi 3,50% hingga 3,75%. Para pejabat The Fed mengisyaratkan bahwa mereka memprakirakan akan menurunkan suku bunga hanya sekali tahun depan. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya pinjaman konsumen dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta permintaan Minyak, mendukung emas hitam.


sumber : fxstreet