Jelang Keputusan The Fed, Emas Menguat dan Perak Tembus Rekor Lagi
Harga emas menguat pada perdagangan Selasa (9/12/2025) waktu setempat, seiring meningkatnya optimisme pelaku pasar menjelang keputusan suku bunga The Fed. Di saat bersamaan, harga perak mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) dengan menembus level US$ 60 per ons untuk pertama kalinya akibat ketatnya pasokan global.
Harga emas naik 0,52% dan ditutup di posisi US$ 4.208,06 per ons.
Dikutip dari Reuters, pergerakan lebih mencolok terjadi pada harga perak. Logam mulia tersebut melesat 4,34% ke US$ 60,87 per ons saat berita ini ditulis Pukul 06.25 WIB di hari Rabu (10/12/2025) merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.
Analis City Index dan FOREX.com Fawad Razaqzada menyebut, lonjakan harga perak dipicu ekspektasi kuat terhadap permintaan industri jangka panjang. “Pasar mengantisipasi permintaan industri yang solid untuk perak selama bertahun-tahun mendatang. Itu sebabnya harga perak terus diburu,” ujarnya dikutip dari Reuters.
Sebuah laporan dari Silver Institute menyebutkan bahwa sektor energi surya, kendaraan listrik beserta infrastrukturnya, pusat data, dan kecerdasan buatan akan menjadi motor utama peningkatan permintaan industri perak hingga 2030.
Selain prospek permintaan, harga perak juga terdorong oleh minimnya pasokan, menipisnya stok global, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, serta penetapannya sebagai bagian dari daftar mineral kritis AS.
“Logam mulia secara alami volatil. Tapi selama defisit pasokan belum teratasi, arah harga perak hanya satu, yaitu naik,” kata CIO Sprott Asset Management Maria Smirnova.
Pasar kini menunggu hasil rapat dua hari The Fed yang akan diumumkan Rabu (10/12/2025) waktu AS. Trader memperkirakan peluang 87,4% bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pekan ini.
“Pergerakan harga emas saat ini banyak didorong lonjakan harga perak dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed selanjutnya,” kata Senior Market Strategist RJO Futures Bob Haberkorn.
Di sisi lain, laporan JOLTS Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pembukaan lapangan kerja meningkat menjadi 7,67 juta pada Oktober, melampaui proyeksi 7,15 juta. Data ini menandakan pasar tenaga kerja masih kuat. Namun, emas cenderung mengabaikan rilis tersebut.
“Kita bisa melihat harga perak menembus US$ 70 per ons pada paruh pertama 2026, sementara harga emas berpotensi terus menuju level US$ 5.000 per ons,” tambah Haberkorn.
sumber : investor.id
