Harga Emas Tergelincir, Pasar Hati-hati Jelang Keputusan The Fed

Harga emas global tergelincir pada perdagangan Senin (8/12/2025), seiring sikap hati-hati investor menjelang pertemuan kebijakan The Fed selama dua hari dan pidato Ketua Jerome Powell yang dinilai penting untuk memetakan arah kebijakan moneter selanjutnya.

Harga emas spot tergelincir 0,10% dan ditutup di US$ 4.190,52 per ons.

“Pasar menunggu keputusan The Fed dan panduan kebijakan berikutnya,” ujar Vice President sekaligus Senior Metals Strategist di Zaner Metals Peter Grant.

Grant menambahkan, secara fundamental emas masih solid, didukung pembelian bank sentral yang terus berlanjut. Ia menilai peluang harga emas menembus US$ 5.000 per ons troi pada kuartal I-2026 cukup terbuka.

Pelaku pasar kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga 25 basis poin mencapai 90%, naik signifikan dari 66% pada November lalu.

Fed Open Market Committee (FOMC) akan mengumumkan keputusan kebijakan terakhir di tahun ini pada Rabu (10/12/2025) waktu AS, disusul konferensi pers Powell.

Suku bunga yang lebih rendah umumnya meningkatkan daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil.

Di sisi lain, ketegangan geopolitik kembali mencuat. Pemimpin Prancis, Jerman, dan Inggris menunjukkan dukungan kuat terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam kunjungan ke London, di tengah tekanan Amerika Serikat (AS) agar Kyiv menyetujui proposal kesepakatan damai dengan Rusia.

Sebagai aset safe haven, emas cenderung menguat saat ketidakpastian ekonomi maupun geopolitik meningkat.

Morgan Stanley juga melihat ruang kenaikan lebih lanjut bagi emas, didorong pelemahan dolar AS, kuatnya arus beli ETF, pembelian berkelanjutan oleh bank sentral, serta permintaan aset lindung nilai.

Sedangkan harga perak turun 0,36% dan ditutup di US$ 58,13 per ons, setelah sempat menyentuh rekor US$ 59,41 pada awal perdagangan.

Analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan, perak bahkan telah memimpin pergerakan emas dalam beberapa pekan terakhir. Ia memproyeksikan harga tembus US$ 60 dan berpotensi menguji US$ 70 per ons troi pada akhir tahun.


sumber : investor.id