Indeks Dolar Naik Tipis di Tengah Sikap Dovish The Fed

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, diperdagangkan naik tipis setelah tiga hari mengalami penurunan dan diperdagangkan di sekitar 99,57 saat berita ini ditulis Pukul 13.40 WIB pada hari Jumat. Namun, Dolar AS (USD) bisa semakin melemah di tengah meningkatnya kemungkinan spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) pada bulan Desember.

Para pedagang juga memperkirakan tiga penurunan suku bunga tambahan pada akhir 2026 setelah laporan menunjukkan bahwa Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, adalah kandidat terdepan untuk kursi ketua Fed berikutnya. Para pedagang melihat Hassett sejalan dengan preferensi Presiden AS Donald Trump untuk suku bunga yang lebih rendah.

Alat FedWatch CME menunjukkan bahwa pasar kini memprakirakan lebih dari 87% kemungkinan bahwa Fed akan menurunkan suku bunga pinjaman semalam acuan sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan bulan Desember, naik dari probabilitas 39% yang diprakirakan pasar seminggu yang lalu.

Departemen Tenaga Kerja AS (DoL) melaporkan pada hari Rabu bahwa Klaim Tunjangan Pengangguran Awal turun menjadi 216.000 untuk pekan yang berakhir 22 November, turun 6.000 dari angka yang direvisi minggu sebelumnya. Hasil ini lebih kuat dari ekspektasi pasar sebesar 226.000. Sementara itu, rata-rata bergerak 4 minggu mereda sebesar 1.000 menjadi 223.750.

Permintaan safe-haven untuk Greenback juga mereda di tengah pembicaraan yang sedang berlangsung mengenai potensi kesepakatan damai Ukraina-Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan bahwa proposal dari Presiden AS Donald Trump dapat membantu membentuk kesepakatan di masa depan dan menyatakan kesiapan untuk negosiasi lebih lanjut. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mencatat bahwa delegasi Ukraina dan AS akan bertemu minggu ini untuk menyempurnakan kerangka kerja yang dibahas di Jenewa.


sumber : fxstreet